Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati mengatakan BI akan mengeluarkan indikator ketenagakerjaan pada semester II 2017.
"Yang kami proses dan keluarkan adalah data hingga akhir triwulan II 2017. Itu akan menjadi semacam indikator untuk melihat tren (ketenagakerjaan)," ujar Yati dalam diskusi media mengenai pengembangan "Big Data" BI di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Indikator ketenagakerjaan, menurut Yati, akan menjadi dua laporan terbaru yang dirilis BI melalui pengembangan "Big Data".?Dalam Indeks Ketenagakeraan itu, dijelaskan Yati, akan terdapat deskripsi tren permintaan dan kebutuhan lapangan kerja. Departemen Statistik BI juga akan menginvetarisiasi jumlah lowongan pekerjaan berdasarkan sektor yang akan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan lapangan kerja.
"Kita lebih bcara kecenderungannya dan proyeksinya. Misalnya dengan tingkat permintaan yang kita simpulkan seperti ini, maka tingkat employment?yang akan keluar dari Badan Pusat Statitstik (BPS) seperti ini," ujar dia.
Yati menjelaskan indeks ketenagakerjaan ini akan menjadi data tambahan yang digunakan Dewan Gubernur BI untuk merumuskan kebijakan, selain data dari BPS dan kementerian terkait.?"Untuk analisis data, kita tidak bisa membatasi diri dari informasi lain. Termasuk data yang akan kita kembangkan sendiri," ujarnya.
Adapun pengembangan "Big Data" nantinya akan memuat data lainnya seperti Prioritasiasi Risiko Sistemik, Aliran Dana Asing di pasar SBN, Identifikasi Pelaku Sistem Pembayaran, Indikator Pasokan dan Permintaan Pembiayaan, Indikator untuk mengukur efektivitas komunikasi kebijakan dan pemanfaatan data Fintech serta "e-comerce".?"Big Data" merupakan sistem penghimpunan dan inventarisasi data yang beragam dan kompleks.
Data yang diolah dari Big Data juga akan menjadi rujukan untuk perumusan kebijakan BI guna menghadapi tantangan perekonomian, termasuk dinamika ekonomi eksternal seperti potensi dana keluar.?"Kami akan lihat data dari berbagai sumber, potensi kenapa adanya dana keluar, dan data itu akan diolah untuk memitigasi," tuturnya. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement