Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan pertumbuhan premi bruto asuransi umum pada semester I 2017 mencapai Rp29,2 triliun, turun sebesar 4% bila dibandingkan semester I 2016 yang sebesar Rp30,4 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI, Julian Noor mengatakan bahwa penurunan ini sejalan dengan lesunya pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 yang masih stagnan di angka 5,01%.
"Asuransi umum sangat akan terkait pertumbuhan eko Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) umumkan 5,01% masih dbawah target sih tapi kita tetap optimis pertumbuhan ekonomi dapat mencapai target," ujar Julian dalam Konferensi pers Market Update Asuransi Umum dan Reasuransi Semester I 2017 di kantor AAUI, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Meski demikian, pihaknya tetap optimistis bisnis asuransi umum akan bergairah di kuartal III dan IV 2017. Dia yakin premi dibidang properti dan kendaraan bermotor akan semakin meningkat pada periode tersebut
"Kalau asumsi ekonomi bisa mencapai 5,2% di akhir tahun maka kita yakin bisa tumbuh mencapai 10%. Kalau tidak, masih di bawah 10%," tambah Julian.
Pada Semester I 2017, kontribusi terbesar premi asuransi umum masih dipegang asuransi kendaraan bermotor dan harta benda atau properti. Tercatat premi asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp8,1 triliun, naik sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2016. Meskipun asuransi harta benda salah satu kontribusi terbesar, namun pada semester I 2017 preminya mengalami penurunan Rp605 miliar (-7%) menjadi Rp8,09 triliun.
"Pada semester II, ada lompatan premi properti yang berasal dari tambahan penundaan pencatatan ulang premi di semester satu. Sedangkan kendaraan bermotor yang saat ini tumbuh 9%, di semester kedua kita optimis tumbuh lebih tinggi lagi," tutur Julian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement