Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Misi PM Baru Timor Leste Mari Alkatiri

Ini Misi PM Baru Timor Leste Mari Alkatiri Kredit Foto: Reuters/Lirio Da Fonseca
Warta Ekonomi, Timor leste -

Timor Leste melakukan prosesi sumpah dalam sebuah pemerintahan baru pada hari Jumat, dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang kembali ke pemerintahan, dan menurut para ahli PM yang baru perlu segara menghentikan negara tersebut dari ketergantungan pada pendapatan minyak dan juga diversifikasi ekonomi.

Mari Alkatiri, sekretaris jenderal partai Fretilin, dilantik dengan 10 anggota pemerintahan 30 orang pada sebuah upacara di ibukota Dili.

Berbicara kepada ratusan orang yang beriman, pria berusia 68 tahun tersebut berjanji untuk menjaga hubungan baik dengan negara tetangga mereka yaitu Australia dan juga tentunya Indonesia, dan memperbaiki pelayanan publik.

"Saya akan menciptakan ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang lebih baik di Timor-Leste," ungkap Alkatiri, dengan menggunakan nama resmi untuk negara tersebut.

Timor Timur yang notabene masih belum sejahtera, negara demokrasi termuda di Asia, sangat bergantung pada cadangan minyak.

?Mengacu pada pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur yang nitabene besar dan memastikan keberlanjutan jangka panjang dari dana minyak nasionalnya akan menjadi tugas utama pemerintah baru,? ujar Profesor Michael Leach, dari Universitas Teknologi Swinburne Australia.

"Untuk menghindari kutukan sumber daya itu, PM yang baru harus melakukan diversifikasi ekonomi, terutama untuk menyediakan lapangan kerja bagi sejumlah besar anak muda yang dimilikinya," jelasnya kepada AFP.

Sekitar 60% dari 1,2 juta penduduk Timor Lorosa'e berusia di bawah 25 tahun, menurut Bank Dunia, dan separuh penduduknya hidup dalam ambang kemiskinan.

Fretilin, yang memenangkan pemilihan bulan Juli dengan selisih tipis, tidak mendapat cukup suara untuk memerintah sendiri dan telah membentuk pemerintah koalisi minoritas dengan Partai Demokrat.

Dengan hanya 30 kursi di parlemen yang berkapasitas 65 kursi, pemerintah akan membutuhkan kepercayaan dan juga penawaran dari partai lain di parlemen.

"Meskipun ini adalah pemerintahan minoritas, prospek stabilitasnya dalam jangka pendek sampai menengah sangat positif," ujar Leach, sebagaimana dikutip dari Abs-Cbn, Sabtu (17/9/2017).

Beberapa wajah yang akrab akan kembali ke merapat ke kabinet, termasuk mantan presiden Jose Ramos-Horta dan juga mantan perdana menteri Rui Maria de Araujo.

Alkatiri, seorang politisi Muslim di negara mayoritas Katolik, adalah perdana menteri Timor Leste yang pertama setelah kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002. Dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri setelah kerusuhan sipil menerjang Dili pada tahun 2006.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: