Hingga Agustus, realisasi penyaluran gas elpiji 3 kg mencapai 4,17 juta metrik ton. Jumlah itu mencapai? 66% dari kuota yang ditetapkan sebesar 6,199 juta metrik ton.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM, Ego Syahrial mengungkapkan hingga akhir tahun, realisasi penyaluran diperkirakan sekitar 6,36 juta metrik ton. Agar tidak melebihi kuota, kata dia beberapa upaya telah dilakukan, antara lain bekerja sama oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menghimbau para Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar tidak menggunakan LPG 3 kg.
Selain itu, menjual LPG 3 kg dari pangkalan langsung ke konsumen pengguna, monitoring ke agen serta pangkalan. "Upaya lainnya, diversifikasi produk non PSO (public service obligation) oleh PT Pertamina dengan mengeluarkan varian LPG tabung 5,5 kg serta meningkatkan pembangunan jaringan distribusi untuk rumah tangga," katanya di Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Ego pun kembali menegaskan komitmen pemerintah memberikan subsidi LPG kepada rumah tangga kurang mampu, usaha mikro dan nelayan sehingga pemberian subsidi ini tepat sasaran. Terkait rencana pelaksanaan kebijakan LPG Tepat Sasaran yang diharapkan dilaksanakan awal 2018, saat ini masih dalam tahap verifikasi data.
Untuk tahun 2018, volume LPG tabung 3 kg bersubsidi yang semula diusulkan 6,385 juta metrik ton, ditetapkan naik sedikit menjadi 6,450 juta metrik ton. Dengan demikian, anggarannya naik dari Rp41,35 triliun menjadi Rp41,56 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement