Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fasilitas TNI AU Bisa Dipakai dalam Kondisi Darurat Gunung Agung

Fasilitas TNI AU Bisa Dipakai dalam Kondisi Darurat Gunung Agung Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Otoritas Bandara V Makassar, Agus Priyanto, menyatakan langkah antisipatif terkait persiapan bandara alternatif saat erupsi Gunung Agung terus dipermantap. Bila Gunung Agung meletus dan membuat Bandara Internasional I Ngurah Rai ditutup, tidak hanya bandara umum yang dapat dipakai sebagai alternatif. Dalam kondisi darurat, kata dia, fasilitas seperti landasan udara milik TNI AU pun harus dipersiapkan.?
"Yang namanya dalam kondisi darurat, tidak boleh ada ego. Ya pastinya harus siap. Makanya, dari sekarang koordinasi penting dengan angkatan udara bila terjadi penumpukan (pengalihan pesawat) di bandara alternatif seperti Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Penting untuk mengoptimalkan segala kemampuan dalam menerima divert (pengalihan penerbangan)," kata Agus, kepada Warta Ekonomi, di Makassar.
Otoritas Bandara V Makassar telah mempersiapkan sedikitnya tiga bandara di wilayah kerjanya untuk menerima pengalihan penerbangan tujuan Bali. Selain Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, pihaknya menyiagakan Bandara Haluoleo Kendari dan Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu. Pihaknya berfokus menerima pengalihan penerbangan dari lintasan Utara tujuan Bali dan Australia.
Dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Agung, khusus di Makassar, persiapan sudah cukup mantap. Telah dibentuk Posko Crisis Center oleh AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC). Agus mengapresiasi inisiatif AirNav Makassar itu, tapi semestinya langkah kesiap-siagaan lebih dulu diambil oleh PT Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin dengan mengaktifkan komite Airport Emergency Plan (AEP).
Dalam komite AEP itu, Agus mengatakan segala prosedur penanganan kontigensi bencana sudah diatur. Dikatakan dia, AirNav harus berfokus pada tugas utamanya dalam mengatur ruang udara dan lalu lintas penerbangan. Adapun untuk slot parkir dari pengalihan penerbangan menjadi domain PT Angkasa Pura I. Otoritas bandara sendiri berperan sebagai regulator maupun pengawas dari seluruh instansi lingkup bandara.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Cecep Marga Sonjaya, telah menyatakan kesiapan pihaknya menerima pengalihan penerbangan tujuan ke Bali. Total disiapkan pihaknya tujuh slot parkir, termasuk untuk penerbangan internasional. Rinciannya yakni dua pesawat berbadan lebar alias wide body dan lima pesawat berbadan sedang alias narrow body.?
Cecep menjelaskan untuk menjamin kesiapsiagaan petugas di Bandara Hasanuddin, pihaknya sudah mempersiapkan Emergency Operation Center (EOC). Dalam EOC, sambung dia, seluruh pihak terkait akan dilibatkan, mulai dari otoritas bandara, TNI/Polri, AirNav Indonesia dan maskapai penerbangan alias airlines.?
Sementara itu, General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto, mengatakan inisiatif pembentukan Posko Crisis Center dilakukan pihaknya semata sebagai langkah antisipatif. Terlebih, pihaknya memiliki tanggungjawab atas ruang udara sebagian Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, termasuk ruang udara Bali.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: