Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Nilai Kontrak Len Capai Rp6 Triliun

2017, Nilai Kontrak Len Capai Rp6 Triliun Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan dari nilai proyek yang ditangani perusahaan pada tahun ini, sebesar Rp6 trilun sekitar Rp2 triliun merupakan kontrak terbaru. Sedangkan, sisanya Rp4 miliar merupakan kelanjutan yang dibawa tahun lalu.

Pada tahun ini, PT Len mencatat kontrak yang paling besar didapatkan tahun ini yaitu proyek Light Rapid Transit (LRT) sebesar Rp700 miliar yang pengerjaanya oleh PT Japro.

"Kontrak baru yang kita dapatkan tahun ini yang paling besar adalah salah satu dari divisi transportasi yaitu elektronik untuk LRT Jakarta sebesar Rp700 miliar," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (12/10/2017).

Zakky menambahkan kontrak terbear kedua berqsal dari pemasangan alat komunikasi pertahanan dengan mengisi sistem tank leophard yang nilainya mencapai Rp248 miliar.

"Kotrak terbesar kedua di elektronik pertahanan sekitar Rp248 miliar," tuturnya

Pada tahun ini PT Len menargetkan mendapatkan kontrak dari PT KAI untuk revitalisasi persinyalan KRL Jabotabek dengan nilai Rp2 triliun. Diharapkan bisa kontrak sebelum akhir 2017.?

Sebelumnya, persinyalan kereta api ini masih menggunakan sistem manual dengan masinis sehingga jarak antar kereta jauh yang menyebabkan daya angkut penumpang menjadi sedikit.

"Jadi PT KAI ini ingin menaikan jumlah penumpang dari 1 menjadi 1,5 juta orang per hari, tanpa merubah infrastruktur jadi model persinyalannya yang dimodernisasi,"tuturnya

Dalam mendoromg kinerja, PT Len merubah cost business center menjadi profit center yang memiliki target laba sehingga unit bisnis ini memiliki kinerja lebih efisien lagi bukan menghabiskan anggaran.

Pembenahan sistem remunerisasi dimana membedakan penghasilan antara pekerja produktif dengan kontraproduktif. Untuk itu, kata Zaky akan dirubah remunerisasi berdasarkan kinerja dimulai dari divisi, project sampai individu.?

Selain itu, training karyawan yang berkaitan dengan soft skill seperti leadership agar mampu menangani project dengan lebih efektif dan efisien.

"Mereka bisa berpikir menghasilkan keuntungan dibandingkan menghabiskan anggaran," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: