Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapa yang Butuh Asuransi Jiwa?

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Siapa yang Butuh Asuransi Jiwa? Senior Advisor AZ Consulting Stanley Christian. | Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu produk keuangan yang wajib dimiliki oleh setiap orang adalah asuransi kesehatan. Baik anak kecil hingga dewasa, siapapun itu membutuhkan asuransi kesehatan, karena kita semua tahu bahwa biaya kesehatan/rumah sakit cukup besar maka sangat perlu asuransi kesehatan.

Lalu, bagaimana dengan asuransi jiwa? Apakah setiap orang juga perlu asuransi jiwa? Jawabannya adalah TIDAK.

Namun yang terjadi saat ini, hampir setiap orang yang sudah bekerja khususnya di Jakarta memiliki asuransi jiwa. Apakah salah? Jelas salah kalau memang belum waktunya, berarti sama saja Anda membuang uang. Lain hal kalau memang sudah masuk beberapa kriteria sehingga Anda wajib memiliki asuransi jiwa. Jadi, sebenarnya siapa saja yang butuh asuransi jiwa? Agar tidak bingung, yuk simak ulasan berikut ini.

Punya Utang KPR

Ketika mengajukan kredit pemilikan rumah atau KPR maka bank akan meminta Anda ikut asuransi jiwa (umumnya sudah include) dan membayar premi yang sudah masuk ke dalam cicilan bulanan. Tujuannya adalah ketika Anda meninggal (mohon maaf), ahli waris atau keluarga yang ditinggalkan tidak perlu menanggung lagi beban cicilan perbulan karena utang tersebut sudah dilunasi dari pihak asuransi jiwa tadi.

Tulang Punggung keluarga

Anda single, namun orang tua atau adik anda sangat bergantung kepada Anda sebagai sumber penghasilan. Sehingga kalau terjadi sesuatu akan sangat berpengaruh kepada keluarga yang ditinggalkan dari sisi ekonomi.

Apalagi bagi Anda yang sudah menikah dan menjadi sumber utama (suami), tentu wajib memiliki asuransi jiwa. Karena istri dan anak sangat bergantung dari penghasilan Anda. Ditambah lagi mungkin pekerjaan yang menuntut sering berpergian dengan pesawat atau ke luar kota, ini semakin mengharuskan Anda untuk memiliki asuransi jiwa.

Inilah dua poin penting, apakah perlu asuransi jiwa atau tidak. Bila Anda tidak termasuk dalam poin di atas maka belum perlu membeli asuransi jiwa. Bila seorang single, namun orang tua tidak terganggu secara ekonomi bila Anda meninggal dunia, tentu tidak perlu memiliki asuransi jiwa.

Seberapapun sering berpergian, namun tidak berdampak secara ekonomi untuk keluarga yang ditinggalkan maka Anda belum perlu asuransi jiwa.

Konsep asuransi jiwa adalah memproteksi nilai ekonomi dari diri orang tersebut. Maka sekali lagi saya ingatkan bahwa tidak semua orang yang sudah bekerja perlu memiliki asuransi jiwa. Baca kembali poin-poin penting di atas siapa yang perlu asuransi jiwa. Maka bila anda suatu saat ditawari asuransi jiwa, pikir kembali dan lihat poin di atas.

Apalagi kalau ditambah iming-iming uang kembali dengan investasi lainnya. Lebih baik pikirkan ulang dan mulai membaca artikel reksadana?yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu. Anda sebaiknya berinvestasi langsung bila ingin investasi, bukan melalui produk asuransi jiwa dengan embel-embel investasi. So, mulailah cerdas dalam memilih produk keuangan dan happy planning.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: