Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi KTT, Dubes Negara ASEAN Plus Three Rapatkan Barisan di Jakarta

Hadapi KTT, Dubes Negara ASEAN Plus Three Rapatkan Barisan di Jakarta Kredit Foto: File/Kementerian Luar Negeri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah Duta Besar ASEAN Plus Three (APT) melakukan sebuah pertemuan yang ke-7 guna membahas perkembangan status implementasi East Asia Vision Group (EAVG) II Selected Recommendations dan berbagai isu lainnya di bawah mekanisme APT, Senin (16/10/2017) di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Pertemuan juga membahas secara khusus Manila Declaration on the 20th Anniversary of ASEAN Plus Three Cooperation yang akan disahkan pada KTT APT di Manila tanggal 14 November 2017.

Kerja sama APT (ASEAN + Jepang, RRT, dan ROK) telah memasuki usia ke-20 dan semakin menekankan pentingnya kerja sama diantara ke-13 negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan.

Pertemuan dipimpin bersama oleh Wakil Tetap (Watap) Filipina untuk ASEAN, H.E. Elizabeth Buensuceso dan Duta Besar Jepang untuk ASEAN, H.E. Kazuo Sunaga serta dihadiri para Watap Negara-negara Anggota ASEAN, Duta Besar RRT untuk ASEAN, Charg? d'Affaires ROK untuk ASEAN dan ASEC. Delegasi RI dipimpin oleh Duta Besar Chilman Arisman, Plt. Watap RI untuk ASEAN didampingi oleh staf dari Direktorat Kerja Sama Eskternal Kementerian Luar Negeri dan PTRI ASEAN.

Forum kerja sama strategis APT terbentuk sejak tahun 1997 dan melibatkan tiga negara Asia Timur yakni RRT, Jepang, dan Republik Korea. Selama 10 (sepuluh) tahun pertama 1997-2007 kerja sama APT didasarkan kepada Joint Statement on East Asia Cooperation, East Asia Vision Group Report dan Report of the East Asia Study Group, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Selasa (17/10/2017).

Kerja sama ini meliputi bidang perdagangan, investasi, keuangan dan perbankan, transfer teknologi, teknologi telematika, e-commerce, industri, pertanian, UKM, pariwisata, pengembangan wilayah pertumbuhan, jejaring dunia usaha, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta manajemen resiko makro ekonomi, pengawasan aliran modal kawasan, memperkuat sistem keuangan dan perbankan, dan reformasi arsitektur keuangan internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: