Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ratusan Ribu Orang Demo Suarakan Persatuan Spanyol

Ratusan Ribu Orang Demo Suarakan Persatuan Spanyol Kredit Foto: Reuters/Sergio Perez
Warta Ekonomi, Barcelona -

Ratusan ribu pendukung Spanyol memenuhi jalanan di Barcelona pada hari Minggu (29/10/2017) dan menjadi salah satu demonstrasi jumlah yang masif oleh mayoritas warga yang 'diam' menyaksikan para pemimpin politik regional mendorong upaya kemerdekaan Catalan.

Partai politik yang menentang perpecahan oleh Catalonia dari Spanyol memiliki sedikit keunggulan dalam sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Minggu, yang pertama sejak Madrid mengadakan sebuah pemilihan regional untuk mencoba menyelesaikan krisis politik terburuk di negara tersebut dalam empat dekade terakhir.

Jajak pendapat dan pemilihan baru-baru ini menunjukkan bahwa sekitar separuh pemilih di wilayah timur laut yang notabene kaya dan sudah otonom itu menentang pemisahan diri dari Spanyol, namun sebuah gerakan kemerdekaan yang vokal telah membawa krisis saat ini mencapai tahap kritis.

Pemerintah pusat Spanyol akan mengadakan pemilihan pada 21 Desember pada hari Jumat setelah memecat presiden Catalonia Carles Puigdemont, membubarkan parlemennya, dan menolak pemerintahannya. Upaya tersebut mengikuti deklarasi kemerdekaan sepihak dalam pemilihan yang diboikot oleh tiga partai nasional.

Pemerintah daerah mengklaim memiliki mandat untuk terus maju dengan independen setelah sebuah referendum tidak resmi pada 1 Oktober yang diperintah secara ilegal berdasarkan hukum Spanyol dan sebagian besar diboikot oleh anggota serikat pekerja.

Para demonstran melambaikan ribuan bendera Spanyol dan menyanyikan "Viva Espa?a", para pemrotes pada hari Minggu tampil dalam sebuah upaya mendukung Spanyol agar bersatu sejak awal krisis, yang menggarisbawahi kedalaman perpecahan di Catalonia itu sendiri.

"Saya di sini untuk mempertahankan persatuan dan hukum Spanyol," ungkap Alfonso Machado, 55, seorang salesman berdiri dengan seorang gadis kecil dengan bendera Spanyol di rambutnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (30/10/2017).

"Mengetahui bahwa pada akhirnya tidak akan ada kemerdekaan, saya merasa kasihan pada semua orang yang tertipu dan aksi perpecahan yang mereka lakukan melalui masyarakat Catalan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: