Pusat Kajian Opini Publik (PKSOP) merilis hasil pengukuran opini publik Jawa Timur terhadap nominasi para calon-calon pemilihan kepala daerah di Jawa Timur Tahun 2018.?Dalam hasil pengamatan lembaga tersebut, nama Ketua KADIN Jatim La Nyalla Matalliti menempati posisi teratas dengan tingkat keterpilihan sebesar 21,6 persen atau sekitar 231 orang.
"Sementara Tri Rismaharini 16,8 persen (181 orang) dan yang tidak memilih 18,1 persen atau 194 orang responden warga NU," kata?Ketua PKSOP Ziyad Falahi, dalam keterangannya, Selasa (31/10/2017).
Menurut Ziyad, nama La Nyalla Matalliti dalam beberapa bulan terakhir memang selalu menempati posisi teratas dari hasil temuan berbagai lembaga survei independen yang pernah dirilis.?Survei kali ini, kata Ziyad, dilakukan dengan jajak pendapat melalui kuisioner dan pertanyaan lewat telepon yang melibatkan 1.142 warga Jawa Timur yang dipilih secara acak dan proposional berdasarkan jumlah DPT Pilpres 2014 di Jawa Timur dengan mengunakan Metode Multistage Random sampling.
"Dengan Tingkat kepercayaan 95% dan menghasilkan Margin of Error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Survei ini dilaksanakan mulai 16 Oktober - 27 Oktober 2017 di 9 kota dan 29 Kabupaten di Jawa Timur," jelasnya.
Hasil survei menunjukkan, sebagai tokoh baru yang ingin maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur, La Nyalla sangat populer di persepsi masyarakat Jawa Timur yaitu sebanyak 87,4 persen dari 1.142 responden.
"Para responden mengenal sosok La Nyalla Mataliti sebagai Mantan Ketua PSSI, pengusaha dan gerakan sosialisasinya yang sangat masif untuk maju sebagai Cagub Jatim satu dengan Tagline #Lanyallajatim1," kata dia.
Sementara Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul ternyata hanya dikenal 86,9 persen responden. Itupun karena sudah dua kali ikut Pilgub sebagai Cawagub berpasangan dengan Pakde Karwo.
"Sedangkan Khofifah Indar Parawansa dikenal oleh 85,8 persen responden juga karena sudah dua kali kalah dalam Pilgub Jatim serta dikenal sebagai tim sukses Joko Widodo - JK saat Pilpres 2014 lalu kemudian diangkat sebagai Menteri Sosial," katanya.
Uniknya, lanjut Ziyad, meski tidak diusung PDI-P, Tri Rismaharini yang sukses memimpin Ibu Kota Jawa Timur justru dikenal oleh 85,2 persen responden.?Berikutnya dalam hal akseptabilitas, La Nyalla yang digadang-gadangkan bakal memimpin Jawa Timur sebagai Gubernur, dengan jumlah pemilih sebanyak 73,1 persen
"Sedangkan untuk Tri Rismaharini 71,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 70,8 persen, dan nama Syaifullah Yusuf nyungsep dikisaran 64,3 persen responden," paparnya.
Ziyad menjelaskan, untuk tingkat elektabilitas, hasil survei juga menemukan, untuk ke empat tokoh ini, jika Pilgub Jawa Timur digelar hari ini, tingkat keterpilihan Syaifullah Yusuf sebesar 16,8 persen atau dipilih oleh 285 warga dari 1.690 Warga Jawa Timur.
"Sedangkan Khofifah Indar Parawansa dipilih oleh sebanyak 18,3 persen dari 1.690 Warga Jawa Timur dan La Nyalla Mataliti dipilih 23,7 persen dari 1.690 responden. Nama Tri Risma dipilih oleh sebanyak 20,6 persen dari 1690 responden dan yang tidak memilih sebanyak 20,6 persen," kata dia.
Dari survei ini, lanjutnya, nama La nyalla kian melejit dibanding tokoh lainnya. Menurut dia, jika Tri Rismaharini tidak ikut dalam perhelatan Pilgub Jawa Timur 2018 atau tidak diusung oleh partai politik, maka suara Tri Risma sebesar 20,6 persen.
"Dan suara yang tidak memilih sebesar 20,6 persen jadi rebutan ketiga tokoh yang akan maju Pilgub Jatim itu," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement