Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong PT Vivo Energy Indonesia pemilik SPBU Vivo untuk dapat berinvestasi pada program BBM Satu Harga.
"Kalau VIVO mau masuk bisa lapor ke Kementerian ESDM, tidak hanya Pertamina, AKR juga. Tinggal kami yang melakukan pemantauan dan pengawasan," kata Anggota BPH Migas Saryono Hadiwidjoyo di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Sementara itu ketika dikonfirmasi kepada Kementerian ESDM, melalui Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Harya Adityawarman menjelaskan PT Vivo Energy Indonesia belum mengajukan investasi pada BBM satu harga.
"Belum ada pengajuan, namun SPBU Vivo sudah mengatakan sanggup untuk menyalurkan BBM satu harga saat peresmian," kata Harya.
PT Pertamina sendiri sebagai penyalur BBM satu harga tidak merasa keberatan ataupun tersaingi dengan kemunculan SPBU Vivo yang harganya lebih murah dari BBM jenis Premium.
"Kalau SPBU itu sudah buka 50 titik barulah kita bisa berbicara. Kalau sekarang kan belum bisa, baru satu titik, di Cilangkap lagi," kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik.
Ia melihat Pertamina memiliki tanggungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan SPBU baru yang bermunculan, sebab Pertamina sudah memasang di seluruh penjuru Nusantara.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo di Cilangkap, Jakarta. SPBU ini menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin RON 89, RON 90 dan RON 92 bermerek Revvo.
"Pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk menyalurkan BBM dengan mengikuti peraturan. Revvo ini menjual RON 89, 90, dan 92. RON 89 pada hari ini dijual Rp6.100. RON-nya sedikit lebih tinggi, harganya juga bersaing sehingga masyarakat juga punya pilihan," kata Jonan.
Jenis BBM Revvo RON 89 dijual dengan harga Rp6.100, RON 90 (Rp7.500) dan RON 92 (Rp8.250). Corporate Communication PT Vivo Indonesia Maldi Aljufrie mengaku tidak rugi dengan harga BBM Revvo di bawah harga BBM jenis penugasan, seperti RON 88 seharga Rp6.450.
"Ini masih dalam keekonomian," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement