Penyebab Ekonomi Digital Ramai di Indonesia dari Kacamata Pengamat IT
Dua tahun belakangan masyarakat luas dihadapkan pada era berbasis teknologi. Hal itu menyebabkan masyarakat untuk beradaptasi menuju transformasi digital.
Pengamat IT Heru Sutadi menjelaskan behavior atau tingkah laku yang turut mempengaruhi ekonomi digital di tanah air makin ramai. "Karena Indonesia benar-benar unik. Lihat Go-Jek! Itu menarik karena orang Indonesia malas jalan. Kalau dulu kita naik bus kita lewat sedikit sudah protes ke sopirnya," tutur Heru dalam seminar "Transformasi Digital Dunia Keuangan" di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Kemudian, menjamurnya pasar digital membuat masyarakat mencoba sistem tersebut. Kemudahan yang ditawarkan e-commerce salah satunya, banyak orang tergiur akan hal itu.
"Mobilitas, misalnya di TransJakarta, baca email, jawab WhatsApp, menjadi kebiasaan pada generasi zaman millenial seperti sekarang ini. Yang utama perkembangan digital ekonomi itu sudah globalisasi. Kita tidak bisa membatasi khusus Indonesia itu tidak bisa walaupun tatanan pemerintah masih ada," ucapnya.
Hadir juga dalam seminar tersebut Rektor Perbanas Marsudi Kisworo. Marsudi yang ditunjuk menjadi salah satu panelis tersebut mengatakan adanya era teknologi seperti financial technology (fintech) bisa berdampak pada industri perbankan pada lima tahun mendatang.
"Survei dunia mengatakan, 23 persen dari perbankan akan menghadapi risiko karena kemajuan financial technology. Indonesia menganggap penting untuk digital solution di luar fintech itu 75 persen," terangnya.
Menurutnya, fintech sendiri terfokus untuk membuat konsumen senang lantaran bisa mengendalikan sendiri keuangannya. "Perbankan digital tradisional tidak kalah pentingnya karena fintech tidak terlalu dominan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement