Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digital Diplomacy untuk Promosikan Produk Lokal di Pasar Global

Digital Diplomacy untuk Promosikan Produk Lokal di Pasar Global Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte dalam seminar "Digital Diplomacy on Small Medium Enterprises: The Ne Power in the Economy", yang digelar CSIS (Center for Strategic and International Studies) dengan Sesparlu (Sekolah Pimpinan dan Staf Kementerian Luar Negeri) di Jakarta, Rabu (15/11/2017) mengatakan, kegiatan dengan Sesparlu ini merupakan kegiatan rutin dalam meningkatkan kapasitas calon diplomat RI di luar negeri.

Seminar? yang dihadiri Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, Ketua Umum Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Hariyadi Sukamdani, Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte, dan sekitar 100 peserta, termasuk 22 orang Sesparlu yang terdiri dari diplomat senior Indonesia tersebut bertujuan memberikan pembekalan pada diplomat mengenai perkembangan dunia digital, manfaat yang dapat diperoleh, serta tantangan yang akan dihadapi utamanya dalam sektor diplomasi dan UMKM.

"Tema digital diplomacy untuk SME ini sangat relevan dikaitkan perkembangan global saat ini dimana sudah mengarah ke bisnis online," katanya. Apalagi, lanjutnya, pada pemerintahan Presiden Jokowi-JK, diplomat diarahkan untuk bisa mempromosikan produk dalam negeri di pasar global.

Namun, Ia juga mengakui bahwa tentunya ada plus-minus dalam menggunakan sistem online saat ini. "Namun, saya menilai lebih banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dari teknologi online," ujarnya.

CSIS pun memberikan masukan kepada pemerintah agar lebih menekankan pada semangat memfasilitasi dalam mengembangkan sistem online ini khususnya bagi startup yang begitu dinamis kemajuannya. "Semangat membatasi hanya akan mengurangi akselerasi perkembangan bisnis online," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menekankan perlunya maksimalisasi penggunaan sistem e-commerce dalam mencapai target-target perekonomian. "Misalnya, di sektor pariwisata, dimana pada 2019 ditargetkan 20 juta wisman (wisatawan mancanegara-red), itu tak akan tercapai bila kita tak menggunakan sistem online," kata Hariyadi.

Ia menunjuk target wisman 2016 sebanyak 12 juta, yang terealisasi 11,7 juta. Juga target tahun ini sebanyak 15 juta wisman, tetapi sudah ada beberapa kendala, misalnya dampak erupsi Gunung Agung di Bali.

Menurutnya, wisman perlu gambaran alternatif destinasi wisata selain Bali, yang selama ini belum banyak mereka dapatkan informasinya.?

"Karena itu awal tahun depan, pemerintah didukung swasta akan meluncurkan sistem online, visit wonderful Indonesia 2018 dimana akan menawarkan banyak paket program traveling menarik bagi wisman, yang langsung bisa melakukan pemesanan lewat platform online tersebut," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: