Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dulunya Yatim yang Miskin, Kini Sukses Jadi Pengusaha Kelas Dunia

Dulunya Yatim yang Miskin, Kini Sukses Jadi Pengusaha Kelas Dunia Leonardo Del Vecchio | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perjalanan menuju kesuksesan kerap menjadi kisah yang selalu menarik untuk diceritakan. Selain mampu memotivasi orang lain, perjalanan sukses seseorang juga mampu membuat sang pelaku kisah tersebut mempelajari kembali perjalanannya, dengan menjadikannya pengalaman untuk bisa lebih baik di masa depan.?

Kesuksesan bukanlah untuk segelintir orang. Kesuksesan adalah hak siapa pun yang mau berusaha mencapainya. Kesuksesan dalam berbisnis juga bukan hanya menjadi milik orang kaya atau yang terlahir dari keluarga berlatar belakang mampu dalam hal finansial. Berikut adalah kisah Leonardo Del Vecchio, seorang yatim yang berasal dari keluarga miskin, tetapi berhasil menjadi pengusaha sukses kelas dunia, sebagaimana dikutip dari Detik.com.

Kehidupan Leonardo Del Vecchio?

Leonardo termasuk salah satu pebisnis tersukses di dunia. Merek kacamata terkenal dari Italia, Luxottica, adalah sebuah merek kacamata tersohor milik Leonardo Del Vecchio.?

Leonardo berasal dari keluarga yang tidak kaya. Ayah Leonardo meninggal beberapa bulan sebelum kelahirannya. Leonardo hanya tinggal berdua dengan ibunya di sebuah gubuk jelek di pinggir kota.

Bahkan saking miskinnya, sang ibu tidak mampu menghidupi yang kemudian terpaksa menitipkan Leonardo ke sebuah panti asuhan. Pada usia tujuh tahun Leonardo diasuh oleh seorang biarawati di panti tersebut. Baru kemudian pada usia 14 tahun, Leonardo mulai bekerja untuk menopang ekonomi keluarganya.

Leonardo bekerja sebagai seorang trainer?di sebuah produsen peralatan di Milan. Di tempat kerjanya tersebut, Leonardo tidak hanya bekerja pada siang hari. Ketika malam tiba setelah seharian bekerja, ia banyak belajar desain-desain alat industrial. Sejak saat itulah Leonardo tertarik untuk menangani bingkai kacamata.

Tak lama setelah itu, Leonardo pun memutuskan untuk pindah ke Agoda yang merupakan pusat industri kacamata. Di situ ia mulai menimba dan mengumpulkan banyak ilmu mengenai kacamata selama enam tahun. Kemudian, dengan modal ilmu yang ia dapatkan selama enam tahun tersebut ia mulai fokus untuk berdiri sendiri dalam bisnis kacamata.

Perlahan tetapi pasti, Luxottica semakin besar dan melakukan ekspansi bisnis bidang kacamata yang luar biasa. Kesuksesan Leonardo del Vecchio dalam memimpin perusahaan membuat perbesaran lapangan semakin luas. Secara bertahap, Luxottica berhasil mengakuisisi beberapa merek Italia terkenal. Lens Crafter, Porsol, dan Vogue, berhasil diambil alih olehnya. Bahkan tidak hanya di Italia saja, merek yang sangat terkenal asal Amerika Ray-Ban pun juga turut dicaplok.

Kini, Luxottica memiliki lebih dari 6.000 toko ritel yang berada di seluruh dunia. Perusahaan yang dirintis dari seorang anak yatim yang miskin ini sekarang menjelma menjadi produsen kacamata terbesar di dunia.?

Itulah kisah Leonardo Del Vecchio bisa bangkit dari kisah masa lalunya dengan status keluarga miskin. Semoga bermanfaat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: