Tak salah jika puncak peringatan hari Nusantara 2017 kali ini digelar di Dermaga Muara Jati Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdasarkan peran dan sejarah kemaritiman Nusantara yang tak bisa dilepaskan dari daerah yang memiliki pelabuhan penting di Indonesia ini.
Dalam peringatan hari Nusantara 2017 ini, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, dipilihnya Cirebon sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Jawa Barat karena merupakan poros ekonomi dan kekuatan maritim Indonesia.
"Saya kira posisinya strategis tegak lurus bisa melewati Selat Sulawesi bisa sampai ke utara, kemudian di belakangnya ada laut Hindia. Mudah-mudahan dengan acara ini saya kira akan memberi motivasi dan semangat tidak hanya kepada masyarakat Cirebon, tapi juga untuk Jabar dan Indonesia umumnya," kata Tjahyo, Jumat (15/12/2017).
Mendagri menyebutkan, deklarasi Djuanda merupakan tonggak dari penyatuan wilayah NKRI yang utuh dan tidak lagi terdapat laut internasional sehingga melalui pernyataan diri sebagai negara kepulauan maka laut bukan pemisah melainkan pemersatu bangsa.
Melalui deklarasi ini juga, wilayah laut Indonesia semakin bertambah luas menjadi 5,8 juta km persegi dan pada 13 Desember kemudian ditetapkan sebagai hari Nusantara oleh presiden kelima melalui Kepresnya tahun 2001.
Pihaknya berkomitmen untuk menterjemahkan arahan Presiden untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan kelautan melalui 3 misi yaitu kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan. "Salah satu wujud nyatanya, dengan memberantas ilegal fishing melalui penegakkan hukum di laut dimana saat ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi perikanan di Indonesia," ungkap Mendagri.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya sekadar seremonial tiap tahun, tapi juga harus menjadi model kedaulatan maritim Indonesia dan pembangunan yang terintegrasi bagi pulau terluar atau terpencil yang merupakan wujud sinergitas program Kementerian atau lembaga dalam pembangunan kelautan.
Adapun Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan, sebagai bagian integral dari Nusantara, Jabar memiliki potensi sumber daya kemaritiman yang sangat besar. Ini tercermin dari panjang pantainya yang mencapai 842,6 km.
"Kita juga memiliki hak pengelolaan atas sumber daya perikanan di wilayah teritorial 12 mil yang termasuk ke dalam dua wilayah pengelolaan perikanan, yaitu wilayah pengelolaan perikanan 573 di Samudera Hindia bagian selatan Jabar dan wilayah pengelolaan perikanan WPP 712 di laut Jawa," ungkap Aher.
Selain itu, terdapat kekayaan energi dan sumber daya mineral kelautan yang terdapat di kolam laut dan di bawah dasar laut sebagai potensi ekonomi yang juga tidak kecil nilainya. Dengan telah ditetapkannya pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Kabupaten Subang, tentunya hal tersebut juga akan semakin memperkuat peran Jabar dalam pergerakan ekonomi kemaritiman nasional.
"Tidak ada pilihan lain bagi kami masyarakat dan Pemprov Jabar selain memberikan dukungan sepenuhnya terhadap agenda pembangunam infrastruktur kemaritiman strategis nasional ini," ujar Aher.
Melalui peringatan hari Nusantara, Aher berharap dapat memelihara dan semakin memperkuat kesadaran atas pengakuan konvensi hukum laut internasonal terhadap deklarasi Djuanda.
"Indonesia telah menjadi negara kepulauan terbesar di dunia sehingga sangat berpotensi menjadi negara maritim yang sangat kuat dan disegani bangsa lain," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement