Kapolda Jawa Tengah?Condro Kirono meluncurkan aplikasi sistem informasi pengawasan dana desa (Sipadan) sebagai upaya meminimalisasi konflik dan transparansi penggunaan dana desa, di pendopo Kantor Bupati Batang, Kamis.
"Kita selaku Polri lebih senang mencegah dari pada menindak kejahatan. Oleh karena, aplikasi 'sipadan' yang secara 'realtime' berbasis 'website' ini dapat meminimalisasi konflik dan sangat transparan," katanya di Batang, Kamis.
Ia mengatakan aplikasi "Sipadan" merupakan bagian pendampingan dana desa agar dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran yang nanti digunakan oleh polisi dalam melakukan pengawasan keuangan dana desa.
Pada aplikasi tersebut, kata dia, nantinya akan diketahui mulai dari perencanaan dana desa dan pelaksanaan, serta pengawasanya bersama petugas Bhayangkara Pembina Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).
"Apakah betul-betul pekerjaannya dilakukan oleh warga desa bisa tepat sasaran dan tepat manfaat".
Menurut dia, terobosan aplikasi itu juga menjadi yang kali pertama di Jawa Tengah bahkan di Indonesia sehingga perlu adanya integrasikan dengan aplikasi yang di miliki Polda Jateng yaitu "Smile Police".
"Digitalisasi pelaporan dana desa hanya ada di Batang sehingga hal bisa mencegah lembaga pengawasan eksternal yang hanya ingin mementingkan diri sendiri dengan mengancam kepala desa. Dengan adanya aplikasi itu, maka kepala desa tidak sendiran lagi karena bisa bersama polisi," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement