PT Bio Farma terus memproduksi vaksin untuk mencegah virus difteri, dengan memaksimalkan kapasitas yang ada. Vaksin dengan kandungan yang terdiri dari DT, Td dan DTP-HB-Hib pada tahun 2018 akan diproduksi sebanyak 19.5 juta vial.
Jumlah tersebut, sudah termasuk untuk kebutuhan imunisasi nasional dan untuk kebutuhan Oubreak Response Immunization (ORI).?
Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto menyatakan Bio Farma siap untuk memenuhi kebutuhan vaksin, dengan jumlah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemerintah, baik untuk program imunisasi rutin maupun untuk pencegahan KLB difteri.
?Dengan kemampuan dan kapasitas yang ada, kami siap untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk mencegah KLB difteri menyebar. Total produksi vaksin yang akan kami produksi pada tahun 2018 akan ditingkatkan kapasitas produksinya menjadi 19,5 juta vial?, ujar Bambang kepada wartawan di Bandung, Jumat (29/12/2017).
Pengadaan Anti Difteri Serum (ADS) hasil produksi Bio Farma, saat ini masih dalam tahap pengembangan dan optimalisasi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan ADS untuk pasien difteri, masih melalui impor dari salah satu mitra Bio Farma.?
?Kami masih melakukan pengembangan dan optimalisasi produksi ADS, selain itu, dibutuhkan? waktu yang cukup panjang untuk membuat ADS, sedangkan saat KLB, diperlukan penanganan yang cepat, sehingga pengadaan ADS dilakukan melalui mekanisme impor," ujar Bambang.
Adapun, Direktur Pemasaran Bio Farma, M. Rahman Rustan mengatakan dengan ketersediaan ADS yang terbatas, distribusi dilakukan melalui kordinasi Kementerian Kesehatan dan RS Pemerintah.
Saat ini kapasitas produksi Bio Farma, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, permintaan eksport baik vis UNICEF, PAHO dan Bilateral telah kami nego untuk dijadwal ulang, setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
"Untuk mendapatkan vaksin, program ORI dapat menghubungi Dinas Kesehatan atau fasilitas kesehatan pemerintah. Sedangkan untuk vaksinasi mandiri dapat menghubungi distributor resmi Bio Farma yaitu Sagi Capri, Merapi, IGM dan Rajawali Nusindo, atau menghubungi Klinik Imunisasi dan Apotek Bio Farma," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement