Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, masuk dalam jajaran “Green CEO 2017”. Selama memimpin PLN, Sofyan berhasil mempertahan perusahaan tetap memenuhi kriteria “Hijau”. Perusahaan yang dipimpinnya secara intensif melaksanakan program sertifikasi bidang Pembangkitan dan Pelayanan Pelanggan, meliputi ISO 14001:2004 & ISO 14001:2005 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, ISO 9001:2008 tentang Pelayanan Pelanggan, serta OHSAS untuk Keselamatan dan Kesehatan pegawai.
Keterlibatan Sofyan sebagai bentuk green action di perusahaan adalah selalu terlibat dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan melalui corporate social responsibility (CSR) dan lainnya. Arahan yang diberikan dalam program CSR adalah untuk menunjang keberlanjutan bisnis perseroan. Pada tahun 2016, PLN mengimplementasikan pencairan Program Bina Lingkungan senilai Rp64,80 miliar, Program CSR senilai Rp37,01 miliar, dan Program Kemitraan senilai Rp371,34 juta.
Sofyan mengeluarkan kebijakan sebagai bentuk green commitment, antara lain mulai gunakan Mini LNG ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Bali. Penggunaan pembangkit berkapasitas 200 MW ini merupakan bentuk nyata dari komitmen PLN dalam meningkatkan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Di tahun 2016, perusahaan yang dipimpin Sofyan menandatangani Pembangunan PLT Biomassa pertama di Kalimantan Barat. Pembangkit yang berlokasi di Desa Wajok, Siantan, Kabupaten Mempawah ini diperkirakan berkapasitas 10 MW dan merupakan pembangkit biomassa pertama yang dibangun di Kalimantan Barat dengan biaya investasi sebesar Rp250 miliar dengan target pembangunan 14 bulan.
PLN melihat kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan merupakan bentuk komitmen untuk dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan sumber daya manusia. PLN memiliki ikatan moral untuk mampu memberikan sumbangan terbaiknya kepada masyarakat Indonesia secara umum, dan kepada para pemangku kepentingan secara khusus.
Oleh karena itu, pelaksanaan program TJSL ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban, melainkan bentuk komitmen untuk menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, serta terlibat dalam pembangunan berkelanjutan.
PLN memiliki visi diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Untuk mencapai visi tersebut perusahaan memiliki misi, salah satunya menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Ini menunjukkan perusahaan memiliki Green Vision.
PLN memperoleh pendapatan Rp222,82 triliun pada tahun 2016. Pendapatan tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp217,35 triliun. Perusahaan juga mencatatkan laba bersih Rp10,55 triliun di tahun 2016, meningkat dari laba bersih sebesar Rp6,03 triliun
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: