Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meltdown dan Spectre Ancam Celah Keamanan pada Prosesor

Meltdown dan Spectre Ancam Celah Keamanan pada Prosesor Zonky, perusahaan startup asal Republik Ceko. | Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembukaan tahun 2018 diawali dengan penemuan celah keamanan pada prosesor modern yang memungkinkan program berbahaya mencuri informasi dari memori program lain. Dengan kata lain, program jahat seperti malware dapat mencuri password, informasi akun, kunci enkripsi, atau secara teoretis dapat mengambil segala sesuatu yang tersimpan dalam memori proses. Celah keamanan ini dikenal dengan nama Meltdown dan Spectre.

Kerentanan ini sudah ada selama lebih dari 20 tahun di arsitektur prosesor modern seperti Intel, AMD, dan ARM di server, desktop, dan perangkat mobile. Artinya, semua pengguna yang menggunakan platform tersebut dalam kondisi siaga 1 jika tidak segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasinya. Celah keamanan yang dilaporkan per 3 Januari 2018 langsung mendapat respons dari tiap vendor sistem operasi saat ini sudah mengambil langkah preventif untuk menutup lubang yang disebabkan oleh Meltdown dan Spectre.

ESET sebagai perusahaan keamanan data merespons kasus ini dan tampil sebagai salah satu dari sedikit vendor yang merilis patch tercepat yang turut memperkecil kemungkinan terburuk. Patch ini tersedia sejak update nomor 16681 per 4 Januari 2018 Pukul 14.25. Untuk pengguna ESET yang terdaftar dan terkoneksi secara online secara otomatis akan mendapatkan update ini.

Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, menanggapi kondisi genting ini dengan mengatakan kerentanan akibat Meltdown dan Spectre adalah yang mengejutkan di awal tahun. Seluruh platform tidak ada yang aman dari kerentanan ini. Semua komputer yang menggunakan prosesor dari tahun 1995 sampai sekarang sangat berpotensi untuk terdampak.

"Ini artinya sistem operasi pada komputer dan perangkat mobile terancam dieksploitasi. Karena itu disarankan agar para pengguna segera bergerak cepat untuk melakukan update di vendor masing-masing," kata Yudhi, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: