Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bursa, Saham Perusahaan Telekomunikasi Ini Melejit 50%

Masuk Bursa, Saham Perusahaan Telekomunikasi Ini Melejit 50% Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi PT LCK Global Kedaton Tbk hari ini melakukan Pencatatan Perdana Saham (Listing) di Bursa Efek Indonesia dengan kode LCKM. Pada saat pembukaan perdagangan, saham LCKM langsung melejit 50% atau setara 104 poin ke Rp312 per saham, dengan frekuensi sebanyak 1 kali dan volume satu lot. Nilai transaksi perusahaan mencapai Rp31.200. 

Perseroan melepas 200.000.000 saham dengan harga Rp208 per saham pada masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, Perseroan meraup dana sebesar Rp41,6 miliar.

Direktur Utama PT LCK Global Kedaton Tbk Lim Kah Hock mengungkapkan bahwa penggunaan dana IPO ini, akan dialokasikan sebesar 97% untuk modal kerja, sedangkan sisanya 3% akan digunakan untuk pembiayaan Research & Development serta pelatihan.

"Perusahaan kami bergerak di bidang jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penyedia menara telekomunikasi (Tower Provider) di Indonesia. Dengan terealisasinya IPO dan listing ini merupakan langkah besar perusahaan guna mewujudkan visi jangka panjang dan menjadi pemimpin di sektor ini," katanya di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Mukti Wibowo Kamihadi, Associate Director/Head Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengatakan, harga IPO LCKM ditetapkan Rp208 per saham. 

Artinya, dengan melepas hingga 200 juta saham yang mewakili 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana perseroan, perseroan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi ini mendapatkan dana sebesar Rp41,6 miliar. 

Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dariOtoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2017, dengan masa penawaran 3-9 Januari 2018 dan jadwal penjatahan dilakukan pada 11 Januari 2018. 

"Saham LCKM mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 325 kali," terangnya. 

Sementara itu, Ruben Partogi, Direktur Keuangan menyatakan bahwa hingga Juni 2017, pendapatan perseroan mencapai Rp36,64 miliar, meroket 381% dibandingkan dengan akhir 2016 sebesar Rp7,62 miliar. Secara CAGR (total rata-rata tahunan) selama 2014-Juni 2017, pendapatan melesat 212,36%. 

"Pencapaian ini mendorong laba bersih naik signifikan dari Rp482,87 juta pada akhir 2016 menjadi Rp4,34 miliar pada Juni 2017," ucapnya. 

Perusahaan saat ini bergerak dibidang jasa site acquisition, IMB, civil, mechanical, electrical (SACME), instalasi, testing, commissioning, dan penyedia menara Base Transceiver Station (BTS). 

PT LCK Global Kedaton Tbk memiliki pengalaman di sektor telekomunikasi, menawarkan layanan terbaik, menjalin mitra telekomunikasi dan pemasok yang terpercaya, serta memiliki reputasi di bisnis jasa konstruksi telekomunikasi.

Saat ini, saham perusahaan masih dimiliki mayoritas oleh PT LCK Investama Prima Indonesia (64%), sisanya dipegang PT Maju Mekar Makmur (33%), Lim Chin Kim (1%), Kenny Lim (1%), dan Lim Kah Hock (1%).

Adapun saham PT LCK Investama Prima Indonesia paling besar dimiliki PT LCK Indo Holding, yang memiliki afiliasi ke LCK Grup perusahaan asal Malaysia. Grup korporasi Malaysia ini didirikan sejak 1979 oleh Dato' Simon Lim dan Datin Mary Ng dengan fokus pada tiga bisnis utama yakni properti, konstruksi, dan perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia. Sektor bisnis lain yang digeluti LCK Group ialah asuransi, perdagangan, dan pergudangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: