Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup sedikit lebih tinggi pada Rabu (17/1/2018) pagi WIB, karena indeks dolar AS mencoba untuk mengakhiri hari-hari penurunan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik 2,2 dolar AS atau 0,16 persen menjadi ditutup di 1.337,10 dolar AS per ounce, mencapai level tertinggi baru empat bulan.
Dolar AS telah turun secara luas terhadap mata uang utama lainnya, terutama euro, mendorong kenaikan harga emas secara signifikan minggu lalu.
Pada sesi pagi Selasa (16/1), emas berjangka terus bergerak naik namun pada kecepatan yang lebih rendah, karena indeks dolar AS berhasil reli. Indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, berbalik naik 0,12 persen menjadi 90,56 pada pukul 18.25 GMT, sehingga membatasi momentum kenaikan emas.
Namun, beberapa analis mengatakan kenaikan dolar AS pada Selasa (16/1) pagi tidak lebih dari jeda. Mata uang AS bahkan akan menjadi lebih lemah lagi, jika dolar AS bukan mata uang cadangan utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Melemahnya dolar AS bisa mendongkrak daya tarik emas sebagai investasi. Saat dolar AS menguat, emas cenderung turun.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 4,8 sen atau 0,28 persen, menjadi menetap di 17,188 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 8,7 dolar AS atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada 1.004,90 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: