Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Tempati Posisi Ke-8 dalam Kepercayaan Transformasi Digital

Indonesia Tempati Posisi Ke-8 dalam Kepercayaan Transformasi Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Economist Intelligence Unit (EIU) merilis hasil temuan sebuah proyek riset global yang diprakarsai oleh Telstra, perusahaan telekomunikasi dan teknologi terkemuka dan salah satu perusahaan induk dari Telkomtelstra, yang mengukur tingkat kepercayaan eksekutif bisnis di sejumlah kota di beberapa negara, serta sejauh mana kota tersebut dapat mendukung ambisi digital yang dimiliki oleh sektor bisnis.

Jakarta berada pada peringkat ke-8 dari 45 kota tersebut dalam hal tingkat kepercayaan terhadap bisnis secara keseluruhan. Riset Connecting Commerce ini juga menunjukkan Barometer Kota Digital, yaitu peringkat dari 45 kota di seluruh dunia berdasarkan lima kategori kunci yang relevan dengan performa bisnis, yakni inovasi dan kewirausahaan, lingkungan finansial, sumber daya manusia (SDM), keterampilan, pengembangan teknologi baru, dan infrastruktur TIK.

Erik Meijer, President Director Telkomtelstra mengatakan bahwa riset ini mengungkap adanya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap ekonomi dunia yang terus tumbuh, dan Jakarta adalah salah satu dari sepuluh besar kota di empat dari lima kategori penelitian.

"Dari sepuluh kota teratas untuk tingkat kapabilitas keseluruhan, tujuh berasal dari negara berkembang di Asia termasuk Bangalore, Mumbai, New Delhi, Beijing, Manila, dan Shanghai. Sebaliknya, tingkat kapabilitas yang lebih rendah ditemukan di kota yang sudah maju seperti Hong Kong dan Tokyo," terang Erik di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Erik berujar agar transformasi digital dapat sukses, dibutuhkan dukungan eksternal yang kuat. Oleh karena itu, pelaku bisnis di Jakarta percaya pada kemampuan kotanya untuk mendukung potensi digital perusahaan mereka.

"Tingginya tingkat kepercayaan ini didasari pertumbuhan ekosistem digital di Jakarta yang jelas terlihat, serta pemerintah yang mendukung pertumbuhan sektor bisnis dan serius dalam melakukan pembinaan kewirausahaan digital. Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia pada umumnya, dan Jakarta pada khususnya, melihat kemajuan pesat dalam perkembangan sektor bisnis digital," ungkapnya.

Hasil dari riset ini memperlihatkan pentingnya posisi Jakarta sebagai pusat dari ekosistem bisnis digital di Indonesia, dan posisi ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong agar Indonesia dapat mencapai targetnya menjadi pusat ekonomi digital di dunia pada 2020.

"Walaupun Jakarta mempunyai performa yang baik di seluruh kategori, riset ini juga menemukan bahwa 36 persen dari eksekutif di Jakarta percaya bahwa supply tenaga kerja serta keterampilan pekerja adalah tantangan terberat di kota ini," imbuhnya.

Seiring bisnis berkembang dengan cepat untuk bersaing di era digital, masih dirasakan adanya ketimpangan antara universitas dan kurikulum yang diterapkan dengan kebutuhan terkini dunia usaha. Hal tersebut membuat sejumlah perusahaan di Jakarta seringkali harus merekrut ahli dari negara lain di Asia Tenggara atau wilayah lainnya.

"Meskipun hal itu bukanlah menjadi masalah yang hanya dialami di Indonesia, jelas dunia pendidikan harus lebih fokus dalam membekali siswanya dengan keterampilan digital yang relevan untuk melengkapi pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) di Jakarta," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: