Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina telah mendesak negara-negara Uni Eropa untuk "segera mengenali" negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Komentarnya dari Brussels pada hari Senin (22/1/2018) datang pada hari yang sama dengan Mike Pence, wakil presiden AS yang mengatakan kepada parlemen Israel bahwa AS akan memindahkan kedutaan Israel-nya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir 2019.
Para pemimpin Palestina memboikot kunjungan Mike Pence di tengah kemarahan yang terus berlanjut terkait dengan keputusan AS bulan lalu untuk merelokasi kedutaan dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam sebuah pertemuan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa, Abbas menyebut blok 28 negara tersebut sebagai "mitra sejati dan teman" dan juga mendesaknya untuk meningkatkan upaya "politik" di Timur Tengah.
"Pengakuan Uni Eropa terhadap Palestina tidak akan mengganggu "dimulainya kembali perundingan" dengan Israel dalam sebuah upaya penyelesaian perdamaian," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/1/2018).
Sebaliknya, itu "akan mendorong rakyat Palestina untuk terus mengharapkan perdamaian dan menunggu sampai perdamaian tercapai".
Kemudian pada hari Senin, Abbas mengatakan, "Orang-orang Eropa setuju dengan kami tentang masalah Yerusalem, mereka memahaminya tapi mereka belum membuat keputusan tentang pengakuan karena memerlukan sebuah pertemuan yang harus dibahas terlebih dahulu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo