Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini menyatakan beras yang diproduksi di Provinsi Jawa Barat mampu memasok kebutuhan beras di Sumatera Utara dan Kalimantan.
"Periode pertama ini kami mengirim beras ke Sumatera Utara dan Kalimantan," kata Banun usai menggelar kegiatan Gerakan Panen dan Serap Gabah Petani wilayah Jabar di areal pesawahan Desa Karangsari, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Jabar telah dua kali memasok beras ke daerah Sumatera Utara dan Kalimatan sejak 2016, kemudian pada 2017 dengan besaran setiap pengiriman sekitar 40 ribu ton.
Menurut dia, pendistribusian beras ke luar Jabar itu merupakan prestasi bagus bagi Provinsi Jabar yang memiliki banyak stok beras.
"Ini prestasi pertama bagi Jawa Barat mengirimkan beras ke provinsi lain," kata Ketua Tim Penanggung Jawab Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Provinsi Jabar itu.
Ia mengungkapkan, Provinsi Jabar juga salah satu dari tiga provinsi penghasil beras terbesar yang mampu memasok kebutuhan skala nasional sebesar 18 persen dari total produksi beras di Jabar sebanyak 12,5 juta ton per tahun.
"Secara nasional Jabar berkontribusi 18 persen dari total produksi," katanya.
Ia menambahkan, Provinsi Jabar termasuk produksi beras yang melebihi kebutuhan masyarakatnya sebanyak 230 ribu ton dari jumlah produksi setiap tahunnya 12,5 juta ton per tahun.
"Kebutuhan di Jawa Barat ini sebenarnya 'surplus' 230 ribu ton," katanya.
Ia menyampaikan, Bulog di Jabar seringkali kesulitan menampung beras yang diproduksi dari petani, sehingga sebagian berasnya didistribusikan ke daerah lain di luar Jabar.
"Karena memang mekanisme pasar ini ketika di Bulog Jabar (beras) berlebih akan dikirim ke daerah lain," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: