Ratusan warga Pulo Sarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh berbondong-bondong membawa anaknya untuk menerima vaksin difteri, sebab penyakit mematikan itu mudah menular.
"Wabah penyakit menular difteri kurun waktu dua bulan terakhir ini sangat dikhawatirkan masyarakat Aceh Singkil, sehingga ketika Dinas Kesehatan mengadakan suntik vaksin, antusias masyarakat sangat banyak demi pencegahan," ujar Sabda, warga Pulo Sarok, Aceh Singkil kepada wartawan, Jumat.
Dikatakan, adanya kegiatan pemberian vaksin anti bodi difteri oleh Dinas Kesehatan di awal ini untuk usia 3 hingga 16 tahun.
"Kendati pemberian vaksin sudah dibagi dalam tiga titik dalam satu desa, namun warga tetap terlihat penuh sesak, dan ramai antri," ujarnya.
Menurut informasi, korban penyakit difteri di wilayah Aceh Singkil sudah dua orang. Yang pertama warga Desa Kilangan Nurul(16) dan baru tiga hari terakhir ini warga Desa Pulosarok Dusun Kurnia Rujah Fahmi (17) seorang pelajar yang masih duduk dibangku kelas 2 SMAN 1 Singkil yang sedang ditangani di RSUD Singkil.
Direktur RSUD Singkil Dr Darul membenarkan satu orang pasien warga Pulo Sarok, Aceh Singkil yang terjangkit difteri sedang ditangani tiga hari terakhir ini.
"Saat ini kondisi pasien difteri sudah mulai membaik di ruang isolasi, karena baru tiga hari, pasien masih kita rawat, biasanya 10 hari sudah pulih, baru pasien kita perbolehkan pulang," ujarnya.
"Artinya, kita sudah diberi wewenang untuk merawat pasien itu dengan penanggung jawab ada spesialis dokter anak kita dua orang, apabila disini sudah tidak tertangani dengan kondisi yang sudah akut atau agak berat, itu mungkin baru dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh," jelasnya.
Tapi, sambung Darul, karena kondisi pasien difteri ini dilihat masih baru, memasuki hari ketiga kondisi pasien sudah mulai membaik.
"Tapi, prosedurnya harus tetap 10 hari dirawat di ruangan khusus isolasi, supaya dia tidak menularkan ke orang lain lagi," ujarnya.
Dokter Darul menjelaskan, wabah penyakit difteri bukan hanya terkena pada usia 16 tahun ke bawah, tapi juga berdampak pada usia dewasa, namun lebih rentan pada usia dini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: