Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korsel Desak AS-Korea Utara Bisa Berdialog

Korsel Desak AS-Korea Utara Bisa Berdialog Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Warta Ekonomi, Seoul -

Otoritas Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya berharap adanya sebuah perundingan yang "konstruktif" antara Korea Utara dan Amerika Serikat, sehari setelah sebuah delegasi dari Korea Utara mengatakan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa Pyongyang terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Washington pada hari Senin (26/2/2018).

"Kami berharap perundingan konstruktif akan dimulai antara Korea Utara dan Amerika Serikat melalui kesempatan yang tepat," ungkap Baik Tae-hyun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (26/2/2018).

Delegasi Korea Utara, yang dipimpin oleh mantan kepala intelijen militer Kim Yong Chol yang dituduh berada di balik serangan mematikan terhadap sebuah kapal perang Korea Selatan pada tahun 2010, diperkirakan akan bertemu dengan pejabat pemerintah Korea Selatan lainnya pada hari Senin (26/2/2018) sebelum berangkat kembali menuju Pyongyang pada hari Selasa (27/2/2018).

Baik Tae-hyun juga menyatakan tidak ada kejadian yang terkait dengan delegasi yang telah dikonfirmasi. Korea Utara telah menolak semua tuduhan terkait dengan kapal perang torpedo, yang menewaskan 46 pelaut.

Delegasi tersebut bertemu dengan Presiden Moon pada hari Minggu (25/2/2018) di Pyeongchang, tempat berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin, dan kemudian menghadiri makan malam yang diselenggarakan oleh Menteri Unifikasi Cho Myong-gyon di mana para peserta dari kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam meningkatkan hubungan antara kedua Korea, Kementerian Unifikasi mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kim Yong Chol dan delegasinya akan berangkat pada hari Selasa (27/2/2018), tepat di mana saat para pejabat Korea Utara dan Korea Selatan berkumpul di sisi utara desa gencatan senjata yaitu Panmunjom, untuk membahas kehadiran Pyongyang di Paralimpiade Musim Dingin Pyeongchang.

Sebanyak 299 orang Korea Utara yang berada di Korea Selatan untuk Olimpiade Musim Dingin, termasuk sebuah tim bersorak, kembali ke Korea Utara pada hari Senin (26/2/2018).

Gedung Putih mengatakan bahwa setiap pembicaraan dengan Korea Utara harus dilandasi dengan upaya untuk mengakhiri program nuklirnya, dan bahwa sanksinya terhadap Korea Utara akan terus berlanjut. Washington mengumumkan pada hari Jumat bahwa pihaknya menerapkan paket sanksi terbesar untuk menekan Korea Utara dalam rangka menghentikan program nuklir dan misilnya.

Korea Utara pada hari Minggu mengecam putaran terakhir sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, dengan menuduhnya sebagai upaya untuk merusak perbaikan hubungan antar-Korea selama Olimpiade Musim Dingin, media pemerintah Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara belum meluncurkan rudal sejak November tahun lalu namun Pyongyang bersikeras untuk mempertahankan program senjata nuklir sebagai hal penting untuk mencegah agresi A.S.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: