PT Gihon Telekomunikasi Indonesia menargetkan pada akhir tahun ini bisa memiliki sebanyak 510 menara telekomunikasi. Tercatat, hingga September 2017 lalu, perseroan baru memiliki 443 menara. Artinya, sepanjang tahun ini perusahaan akan menambah sebanyak 67 menara telekomunikasi.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Gihon Telekomunikasi Indonesia Rudolf P. Nainggolan saat ditemui di Jakarta, Jumat, (2/3/2018).
"Dana untuk membangun satu menara membutuhkan dana hingga Rp1 miliar," katanya.
Dengan begitu, diperkirakan perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp67 miliar untuk merealisasikan rencananya tersebut. Dana tersebut akan diperoleh perusahaan dari hasil IPO yang tengah dijalankan.
Direktur Keuangan Monika Ferolina dalam kesempatan yang sama menuturkan jika perseroan tak menutup kemungkinan untuk melakukan penambahan menara melakui akuisisi.
"Sudah ada penjajakan dengan beberapa perusahaan menara telekomunikasi kecil lain, yang pasti bukan terbuka (emiten)," jelasnya.
Meskipun belum terjadi kesepakatan dengan pihak mana pun, Gihon Telekomunikasi berencana jumlah penambahan menara telekomunikasi secara anorganik sebesar 50 persen dari total target.
"Ya mungkin porsi antara anorganik dan organik 50 persen dan 50 persen, atau bisa 60 persen dan 40 persen," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: