Sebagai brand sepatu dan sandal yang sudah dikenal masyarakat, Bata tidak bosan untuk terus menghadirkan produk terbaru. Selasa (6/3/2018), Gerai Bata di Botani Square Bogor bersama Bata di seluruh dunia meluncurkan varian terbaru yang diberi nama Bata Red Label.
Merri Sondang, Marketing Manager PT Sepatu Bata Indonesia, Bata Red Label memiliki konsep trendy, stylish dan fress, yang sangat cocok untuk kalangan milenial. Sesuai dengan tren warna, kalangan ini juga tidak suka warna yang terlalu mencolok. Ditambah lagi, Bata yang selalu dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal, sehingga sangat ramah bagi kantong milenial yang kebanyakan belum memiliki penghasilan.
"Milenial ingin terlihat seksi dan trendi, tapi biasanya untuk terlihat seksi itu butuh pengorbanan sepeeti kenyamanan, dengan Bata Red Label mereka akan terlihat seksi namun tetap comfort," ujar Merri.
Melalui Bata Red Label, lanjut Merri juga menjadi strategi Bata untuk menangkap pasar baru di tahun 2018 ini. Mengapa milenial, karena kalangan ini mau mencoba apapun. Selain itu jenis Red Label juga cocok bagi kalangan dewasa yang berjiwa muda, sehingga segmennya lebih luas.
"Dari sisi segmen kami tetap ingin membuat segmen dewasa dan anak-anak tetap loyal, dan segmen muda ini sebagai pasar baru kami," imbuh Merri.
Rajeev Gopalakrishnan, President Bata of South East Asia, menambahkan nama Red Label sendiri untuk semakin memperkuat brand Bata yang identik dengan warna merah. Untuk menjaga kualitasnya, Bata Red Label bekerja sama dengan brand Aldo dari Amerika.
Hadirnya Bata Red Label menurut Rajeev akan memperkuat penguasaan pasar di Indonesia. Hingga akhir tahun ini Bata memiliki target market share sebesar 10 persen. Untuk mencapai target tersebut Bata juga akan terus menambah gerai. Sedikitnya 35 gerai baru akan dibangun tahun ini dan 40 gerai akan direnovasi dengan konsep baru.
Diakui Bata di Indonesia dikenal masyarakat sebagai brand lokal. Untuk mengubah image tersebut, lanjut Rajeev, Brand Bata juga akan diikuti nama negara di mana Bata di pasarkan, seperti di Itali, Swiss, Indonesia dan Singapura.
Bata internasional hingga saat ini sudah berumur 120 tahun, dan di Indonesia telah berusia 80 tahun. Bata selalu menghadirkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar setempat, dan dibuat dari bahan campuran lokal dan impor, sehingga dapat dijual dengan harga yang terjangkau.(AA)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: