- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Hentikan Produksi di Pabrik, Sepatu Bata (BATA) Fokus ke Distribusi dan Pemasaran
Kredit Foto: BATA
PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menghentikan kegiatan produksi alas kaki di fasilitas pabriknya. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam terhadap kondisi pasar, biaya operasional, tingkat utilisasi pabrik, serta perubahan perilaku konsumen yang menuntut efisiensi dan fleksibilitas lebih tinggi.
"Sebagai bagian dari upaya penyesuaian terhadap dinamika industri alas kaki di Indonesia, PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan transformasi model bisnis secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasional jangka panjang," kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (25/10).
Pasca penghentian produksi, Bata telah menyelesaikan proses transisi produksi kepada pemasok lokal di Indonesia secara bertahap. Strategi ini dinilai dapat meningkatkan fleksibilitas rantai pasok, sehingga volume dan jenis produk dapat disesuaikan lebih cepat dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: OCBC Business Forum 2025 Soroti Strategi Bisnis Tangguh Hadapi Dunia Global
Selain itu, langkah ini juga membantu perusahaan mengurangi beban biaya tetap dan memperkuat efisiensi sejalan dengan strategi asset-light yang lebih adaptif.
Dengan beralihnya fokus ke distribusi, pemasaran, dan penjualan produk melalui jaringan toko serta kanal digital, Bata tidak lagi menjalankan bisnis manufaktur alas kaki dan tidak memiliki rencana untuk memproduksinya kembali di masa depan.
Sebagai tindak lanjut atas hal tersebut, Direksi memandang perlu melakukan penyesuaian Anggaran Dasar agar selaras dengan arah bisnis baru.
"Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan berencana untuk menghapus Kode KBLI No. 15201, yang berkaitan dengan kegiatan industri alas kaki untuk keperluan sehari-hari. Selanjutnya, Perseroan akan menyesuaikan kegiatan usahanya dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) sebagaimana tercantum dalam Nomor Induk Berusaha (NIB) Perseroan," jelas manajemen.
Baca Juga: Toko Ritel Ini Buat Pelanggannya Dapat Belanja Langsung di ChatGPT
Rencana perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Manajemen menilai langkah ini sejalan dengan kebutuhan pasar yang kini menuntut fleksibilitas, keberagaman produk keluarga, serta efisiensi operasional yang lebih tinggi.
Perusahaan juga memastikan bahwa perubahan arah bisnis ini tidak akan mengganggu pasokan produk. Dengan dukungan pemasok lokal dan kemitraan strategis yang telah terbentuk, Bata justru akan lebih responsif terhadap dinamika pasar.
"Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan bahwa pengurangan kegiatan usaha tersebut tidak akan mengganggu kelangsungan usaha Perseroan. Perseroan tetap menjalankan kegiatan usahanya di bidang ritel dan distribusi produk alas kaki serta produk gaya hidup terkait sebagaimana model operasional yang berlaku saat ini," tutup manajemen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement