Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BATA Masih Derita Rugi Rp52 Miliar di Kuartal III 2025

BATA Masih Derita Rugi Rp52 Miliar di Kuartal III 2025 Kredit Foto: BATA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp51,98 miliar pada periode 30 September 2025, menyusut 59,85 persen dibandingkan rugi Rp129,49 miliar pada periode sama tahun lalu. Sementara itu, berdasarkan laporan keuangannya yang dikutip Rabu (5/11/2025), rugi per saham dasar tercatat Rp39,99, turun dari Rp99,61.

Penurunan rugi ini terjadi di tengah pelemahan penjualan bersih BATA yang tercatat Rp236,93 miliar, merosot 34,77 persen dari Rp363,27 miliar pada kuartal III 2024. Beban pokok penjualan juga menurun menjadi Rp146,89 miliar dari sebelumnya Rp224,45 miliar, sehingga laba kotor perusahaan tercatat Rp90,04 miliar, lebih rendah dibanding Rp138,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Hentikan Produksi di Pabrik, Sepatu Bata (BATA) Fokus ke Distribusi dan Pemasaran

Beban penjualan dan pemasaran BATA tercatat Rp98,53 miliar, turun dari Rp157,65 miliar. Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp32,24 miliar dari Rp55,1 miliar. Biaya restrukturisasi nihil, berbeda dengan Rp64,47 miliar pada periode sebelumnya, sementara kerugian pelepasan aset tetap menurun menjadi Rp709,86 juta dari Rp12,16 miliar. Beban usaha lainnya tercatat Rp2,73 miliar, turun dari laba Rp3,89 miliar tahun lalu.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Masih Derita Rugi Rp3,17 Triliun hingga Kuartal III 2025

Rugi usaha BATA pada kuartal III 2025 tercatat Rp44,18 miliar, menyusut dibanding Rp118,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penghasilan keuangan tercatat Rp911,97 juta, lebih rendah dari Rp1,34 miliar, sedangkan beban keuangan menurun menjadi Rp8,84 miliar dari Rp11,96 miliar. Rugi tahun berjalan mencapai Rp52,11 miliar, turun dari Rp129,63 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Namun, posisi defisiensi modal BATA membengkak menjadi Rp75,48 miliar, meningkat dari Rp15,92 miliar pada akhir 2024. Defisit tercatat Rp88,95 miliar, lebih tinggi dari Rp36,97 miliar sebelumnya. Jumlah liabilitas perusahaan tercatat Rp402,12 miliar, menurun dari Rp421,58 miliar, sementara total aset turun menjadi Rp326,64 miliar dari Rp405,66 miliar pada akhir 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: