Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga menjadi kontraktor pembangunan prasarana Kereta Api Ringan atau Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek yakni PT Adhi Karya (Persero) telah menerima realisasi pembayaran pertama proyek LRT Jabodebek Fase Pertama ini senilai Rp3,425 triliun (di luar pajak) dari PT Kereta Api Indonesia (persero) yang dimana merupakan pengelola proyek LRT Jabodebek.
Direktur Adhi Karya Budi Harto mengatakan, pembayaran tersebut sudah diterima pada Kamis (8/3/2018) kemarin. Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek oleh Adhi Karya hingga September 2017.
"Pertama-tama kami bersyukur, kemarin hari baik. Kami menunggu 2 tahun terima pembayaran dari PT KAI Rp3,45 triliun di luar pajak," ujar Budi Harto saat Press Conference terkait pembiayaan LRT di Hotel Grandhika Iskandarsyah Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Budi juga mengatakan, selanjutnya Adhi Karya akan menerima pembayaran tahap kedua mengacu kepada progres pekerjaan dari Oktober 2017 sampai dengan Oktober 2018. "Dan saat ini kami sedang menyiapkan progres yang berikutnya. Mudah-mudahan yang kedua ini tidak terlalu lama," jelasnya.
Selain itu, Budi juga mengumumkan progres pembangunan transportasi massal yang digadang-gadang mulai bisa beroperasi pada 2019 mendatang.
Progres transportasi massal tersebut sampai dengan 2 Maret 2018 sudah mencapai 34 persen. Untuk rincian progres masing-masing lintas adalah Cawang-Cibubur (14,3 km) 57 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (10,5 km) 17,7 persen, dan Cawang-Bekasi Timur (18,3 km) 28,7 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah