Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Batu Bara Membaik, Laba PTBA Melonjak 120%

Harga Batu Bara Membaik, Laba PTBA Melonjak 120% Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang tahun 2017 lalu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,47 triliun, melonjak hingga sekitar 120% dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya Rp2 triliun. 

Hal tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan perseroan yang naik 38,57% menjadi Rp19,47 triliun dari pendapatan Rp14,05 triliun tahun sebelumnya.

Laba kotor naik menjadi Rp8,50 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp4,40 triliun. Sementara laba usaha naik menjadi Rp5,89 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp2,73 triliun dan laba sebelum pajak naik jadi Rp6,06 triliun dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp2,69 triliun.

Beban pokok penjualan perseroan juga meningkat sebesar 14% secara tahunan dengan kenaikan volume produksi yang meningkat cukup tinggi sebesar 24%.

Adapun, total aset perseroan mencapai Rp21,98 triliun hingga 31 Desember 2017 meningkat dari total aset Rp18,57 triliun hingga periode 31 Desember 2016. 

"Capaian ini karena penetrasi pasar untuk menjual batu bara Low to Medium Calorie di tengah membaiknya harga batu bara dunia," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin di Jakarta, Senin (11/3/2018).

Secara volume, penjualan batu bara perseroan tahun lalu mencapai 26,63 juta ton, naik 28% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya sebesar 20,75 juta ton. Komposisi penjualan masih didominasi penjualan domestik sebesar 61% dan ekspor 39%.

Ia mengungkapkan bila peningkatan volume penjualan full year 2017 yang cukup signifikan terjadi pada penjualan domestik yakni meningkat 17% dibandingkan tahun 2016. Sementara ekspor meningkat 9%. Lalu, harga jual rata-rata batu bara memang meningkat sebesar 23% dari Rp658.108 per metrik ton di 2016 menjadi Rp814.216 per metrik ton di tahun 2017.

"Kenaikan harga jual ini seiring dengan penguatan harga batu bara Newcastle maupun harga batu bara thermal Indonesia (Indonesia Coal Index/ICI) yang meningkat masing-masing sebesar 34% dan 32% dibandingkan harga rata-rata di 2016," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: