Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Nurhajizah Marpaung mengimbau agar aktivitas perikananan, khususnya Keramba Jaring Apung (KJA), yang ada di perairan Danau Toba jangan sampai merusak lingkungan.
Wagubsu Nurhajizah mengungkapkan kekecewaannya saat melakukan peninjauan kesiapan Danau Toba, Sabtu (10/3/2018) lalu. Selain banyak makanan ikan (pelet) yang tidak dikonsumsi dan mencemari danau, banyak pula ikan mati yang tidak diangkat, membusuk, dan mengapung di permukaan danau. Hal tersebut mempengaruhi keindahan, kualitas, dan kemurniaan air danau.
“Dengan kondisi lingkungan Danau Toba yang tidak terawat, bagaimana nantinya kita akan menghadapi tim accesor UNESCO Global Geopark,” ujarnya Selasa (13/3/2018).
Sebagai salah satu perusahaan perikanan yang beroperasi di wilayah Danau Toba, Wagubsu Nurhajizah berharap dan berpesan kepada PT Sura Tani agar turut terlibat dan mengedukasi masyarakat setempat dalam melakukan aktivitas KJA.
“Aktivitas KJA ini bisa diintegrasikan dengan model pariwisata. Misalnya membuat rumah makan terapung, wisatawan datang dan makan sambil memberi makan ikan,” ujar Wagubsu.
Sementara itu, PT Sura Tani menyampaikan dukungan terhadap usaha Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melakukan percepatan Geopark Kaldera Toba (GKT). “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan percepatan Geopark. Kami berharap bisa ikut berpartisipasi untuk membantu,” ujar Fitri perwakilan dari PT Sura Tani.
Menurut Fitri, ada beberapa program yang direncanakan PT Sura Tani untuk mendukung percepatan GKT. Diantaranya pembuatan Gapura, pengembangan produk-produk dan olahan makanan, pelatihan kegiatan pariwisata untuk masyarakat lokal, serta pelatihan bagi pelaku-pelaku usaha atau kelompok PKK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: