Ritel konsinyasi modern pertama di Indonesia bernama LEUMart yang dicetuskan Lembaga Ekonomi Umat (LEU) resmi diluncurkan Presiden Jokowi di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/3/2010).
Peluncuran tersebut dilakukan langsung Presiden Jokowi di sela-sela acara kunjungan kerjanya yang datang langsung di tempat acara tersebut dan berbarengan dengan peluncuran lembaga-lembaga ekonomi umat yang lain. Dalam acara tersebut hadir para menteri, di antaranya Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, pimpinan lembaga negara, CEO BUMN, dan para tokoh masyarakat dari kalangan Ormas Islam.
Saat menandatangani prasasti LEUMart, Jokowi mengungkapkan bahwa keberadaan dari LEUMart bisa membantu pengembangan dan pembangunan ekonomi di pondok-pondok pesantren.
"Hal ini sangat baik sekali untuk masa depan pendidikan para santri di pondok pesantren," tegas Presiden Jokowi.
Usai acara, Menkop dan UKM Puspayoga berkesempatan menyerahkan sertifikat badan hukum koperasi kepada Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN), sertifikat HAKI (hak merek) kepada beberapa pelaku UKM yang bergerak di sektor kerajinan dan makanan olahan, hingga Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Dalam kesempatan itu juga ada penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada tiga pelaku UKM makanan olahan sebesar masing-masing sebesar Rp25 juta.
Sementara Ketua LEU dan Direktur LEUMart Bambang Widjonarko mengatakan, kehadiran dari LEUMart merupakan jawaban konkret yang ditunggu-tunggu umat dari tema arus baru ekonomi umat di Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia 2017. Di kongres tersebut umat ingin terlibat langsung dalam memberikan solusi tegas terkait persoalan kesenjangan sosial yang terjadi di Tanah Air.
"Maka dari situlah munculnya LEU untuk merumuskan strategi-strategi apa yang bisa diberikan umat dalam sumbangsihnya kepada negeri ini," kata Bambang.
Dipilihnya ritel, lanjut Bambang, karena LEU mengajak umat untuk menjadi pedagang dan saudagar yang berkualitas sekaligus mengimplementasikan ekonomi syariah di sektor riil. LEUMart adalah salah satu contoh bukti bahwa sektor riil syariah di Indonesia bisa dikembangkan selain sektor moneter yang ada selama ini. Selain itu juga, dengan adanya bisnis ritel ini akan mendorong agar produk-produk UKM milik umat bisa terdistribusikan secara benar dan termanajemen dengan baik dalam kemitraan dengan LEUMart.
Dengan demikian, LEUMart bukan sekadar memasarkan produk-produk UKM saja, tapi juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap UKM.
"Dari perspektif inilah, kami ingin penyerapan tenaga kerja lebih progresif di sektor ritel dan akan meningkat pesat. Inilah misi sekaligus solusi bagi kesenjangan sosial bagi bangsa ini," tandas Bambang.
Untuk mengembangkan LEUMart secara masif, Bambang mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjadi mitra dari LEUMart. Apalagi, konsep bisnis yang ditawarkan LEUMart sangat murah efisien dibandingkan dengan bisnis-bisnis lainnya. Apalagi, sistem konsinyasi didukung dengan sistem IT terintegrasi yang belum dimiliki ritel lain. Ditambah lagi diperkuat dengan adanya pelatihan dan pendampingan para mitra secara gratis, LEUMart mampu menghadirkan sebuah konsep baru dalam bidang ritel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah