Lebih dari 6.000 orang telah meninggalkan Ghouta timur Suriah sejak Senin (19/3/2018) pagi, kantor berita Interfax mengatakan dalam beritanya, mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan pada hari Jumat menyatakan bahwa serangan udara Rusia di desa Kafr Batna yang dikuasai oleh militer Suriah di Ghouta timur telah membunuh 12 warga sipil dan melukai lebih dari 100 lainnya.
"Mayat tersebut benar-benar terbakar oleh serangan udara pesawat perang Rusia," ungkap Rami Abdulrahman, direktur monitor perang yang berbasis di Inggris, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (19/3/2018).
Sebelumnya pihak Rusia menyatakan Lebih dari 300 orang telah meninggalkan distrik Ghouta di Suriah sejak sebuah koridor kemanusiaan dibuka di sana, kantor berita RIA mengutip seorang perwakilannya untuk pusat pemantauan gencatan senjata Rusia di Suriah pada hari Rabu (14/3/2018).
"Sejak koridor kemanusiaan mulai beroperasi di wilayah Ghouta timur, lebih dari 300 orang telah meninggalkan wilayah tersebut, sebagian besar orang-orang ini pergi dalam beberapa hari terakhir," pungkas RIA mengutip Mayor Jenderal Vladimir Zolotukhin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo