Riset terbaru Accenture mengidentifikasi 40 faktor di tempat kerja yang dapat mengedepankan budaya kesetaraan termasuk 14 faktor yang paling berperan. Riset yang diterbitkan hari ini dalam laporan yang berjudul "Getting to Equal 2018’" menjabarkan tindakan paling efektif yang dapat dilakukan oleh para pemimpin bisnis untuk mempercepat kemajuan budaya perusahaan dan membantu memperkecil kesenjangan pendapatan antargender.
Riset ini didasarkan pada survei yang dilakukan terhadap lebih dari 22.000 laki-laki dan perempuan yang bekerja di 34 negara termasuk 700 pekerja di Indonesia untuk menganalisis persepsi mereka terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan budaya perusahaan. Survei ini dilengkapi dengan hasil wawancara mendalam serta analisis rinci terkait data mengenai berbagai isu tenaga kerja.
"Riset kami menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya yang peduli terhadap kemajuan pekerja perempuan juga akan meningkatkan keberhasilan para pekerja laki-laki, dan ini memungkinkan kedua gender untuk bangkit bersama," kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia.
Riset Accenture membuktikan bahwa perusahaan di Indonesia yang berhasil menerapkan 40 faktor utama tersebut akan mendapatkan manfaat 95% pekerja merasa puas dengan kemajuan karier mereka, 99% pekerja memiliki aspirasi untuk dipromosikan, dan 99% pekerja bercita-cita menjadi pemimpin senior di perusahaan mereka.
Sementara secara global, semua faktor di atas berada di 95% sehingga semua pekerja memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang.
Selain itu, perempuan di Indonesia mempunyai kesempatan 22% lebih besar untuk dipromosikan ke posisi manajer ataupun direktur atau posisi yang lebih tinggi, lebih rendah jika dibandingkan dengan 35% untuk global dan mampu untuk memimpin kelompok kerja setara dalam pengembangan diri di tempat kerja.
Lalu secara global, laki-laki mempunyai kesempatan 23% lebih besar dan 5 kali lebih berpotensi untuk dipromosikan ke posisi manajer/direktur atau posisi lebih tinggi.
Di perusahaan yang menerapkan 40 faktor utama, pekerja perempuan dan laki-laki dapat lebih berkembang. Namun, perempuan mempunyai keuntungan lebih banyak lagi. Di bawah ini adalah dampak yang dapat terjadi jika mayoritas lingkungan kerja di Indonesia menerapkan hal serupa.
Menurut riset ini, penetapan tujuan yang jelas terkait keberagaman di ruang lingkup kerja adalah langkah penting yang harus dilakukan pemimpin bisnis untuk memperkuat budaya perusahaan.
Chief Leadership & Human Resources Officer Accenture Ellyn Shook menyatakan bahwa budaya perusahaan ditentukan oleh para pemimpin bisnis. Untuk itu, jika perusahaan menginginkan kemajuan bagi perempuan, kesetaraan gender harus menjadi agenda prioritas di jajaran manajemen puncak (C-suite).
"Sangatlah penting bagi perusahaan untuk menciptakan ruang lingkup kerja yang tepat demi keberlangsungan hidup pekerja dalam meraih kesuksesan, baik secara profesional maupun pribadi sehingga mereka bisa menjadi diri sendiri dan menjadi bagian dari perusahaan," ungkap Ellyn.
Laporan ini dikembangkan berdasarkan riset Accenture yang dilakukan pada 2017 terkait kefasihan digital dan teknologi yang dapat memperkecil kesenjangan gender di tempat kerja.
Riset ini mengemukakan 14 faktor utama yang dikelompokkan menjadi tiga kategori yang terbukti memengaruhi kemajuan budaya perusahaan. Kategori-kategori itu adalah kepemimpinan yang tegas (bold leadership), tindakan komprehensif (comprehensive action), dan lingkungan yang memberdayakan pekerja (empowering environment).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: