Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk merevisi perjanjian perdagangan dengan kesepakatan untuk mencegah devaluasi mata uang kompetitif oleh Seoul dan dengan konsesi untuk perusahaan otomotif dan farmasi AS, pejabat pemerintah Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa (28/3/2018).
Selain peningkatan akses untuk kendaraan Amerika yang memenuhi standar AS, pejabat AS mengatakan mereka memenangkan pengurangan hambatan non-tarif untuk penjualan kendaraan AS di pasar kendaraan terbesar ke-11 di dunia, termasuk penghapusan persyaratan pengujian lingkungan duplikat dan pengakuan atas standar suku cadang AS.
Di Korea Selatan, kendaraan buatan Amerika Serikat adalah ceruk pasar atau niche market, dan sebagian besar model asing yang dijual pada tahun 2017 adalah Jerman dan Jepang, menurut data registrasi kendaraan Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (28/3/2018).
Konsumen Korea Selatan mendaftarkan 4,843 model buatan AS yang dijual oleh merek Jeep Fiat Chrysler Automobiles NV tahun lalu, sementara merek Cadillac General Motors Co mendaftarkan 2.008 model buatan AS yang terjual tahun lalu, menurut angka KAIDA. Data tersebut tidak termasuk 4.739 kendaraan Chevrolet yang diimpor dan dijual oleh produsen lokal GM Korea tahun lalu.
Secara keseluruhan, bagaimanapun, konsumen Korea Selatan lebih suka kendaraan buatan Amerika yang ditawarkan oleh merek Jerman dan Jepang. Merek kendaraan mewah Jerman BMW AG dan Mercedes-Benz mencatatkan 12.947 kendaraan buatan AS di Korea Selatan pada 2017. Korea Selatan tahun lalu menjadi pasar terbesar keenam untuk Mercedes.
Di antara produsen mobil Jepang, Honda paling sukses menjual kendaraan buatan AS-nya ke konsumen Korea Selatan, dengan 7.900 unit Honda buatan AS yang terdaftar tahun lalu.
Berdasarkan revisi dalam perjanjian perdagangan bebas AS-Korea, produsen AS akan dapat membawa ke Korea Selatan sebanyak 50.000 kendaraan per mobil per tahun yang memenuhi standar keamanan AS, naik dari 25.000 kendaraan sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo