Sektor usaha informal seringkali tidak mendapat perhatian dari pemerintah, baik dalam bantuan permodalan maupun pemasaran. Masyarakat yang menjalankan usaha di sektor informal biasanya berjalan sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.
Hal tersebut menjadi perhatian Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan. Cagub asal PDIP ini menilai usaha di sektor informal, perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah baik bantuan permodalan maupun pelatihan.
"Pekerjaan sektor non formal pada umumnya belum mendapat bantuan maksimal baik berupa pelatihan maupun dana. Tentunya ini dioptimalkan dan kita punya program Bogagawe sebagai Jawabannya," kata Kang Hasan disela kunjungannya ke Pabrik Tahu di Kampung Sukatengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, belum lama ini.
Kang Hasan memaparkan, melalui program Bogagawe yang digulirkan bersama pasangannya Anton Charliyan (Kang Anton), akan terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat seperti misalnya produksi Tahu, dengan memberikan bantuan pelatihan, permodalan hingga pemasaran.
"Ini (produksi tahu-red) salah satu upaya meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar yang harus terus dikembangkan," jelas Kang Hasan.
Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan sempat berbincang, mengenai bahan utama pembuatan Tahu yakni kacang kedelai yang masih impor.
Produksi Tahu di Jawa Barat, lanjut Kang Hasan, seharusnya menggunakan bahan dasar dari Jawa Barat. Menurutnya, Pemerintah harus merangkul dan mengajak para petani untuk menanam kacang kedelai di wilayah yang memungkinkan untuk ditanami.
"Petani itu harusnya meminta jaminan, bahwa nanti hasil pertaniannya jangan ditinggal begitu saja, harus dibeli oleh pemerintah lewat bulog, untuk kepentingan rakyat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil