Otoritas China meluncurkan tarif baru pada 106 produk AS pada hari Rabu (4/4/2018), sebuah langkah yang telah mengguncang investor dan lebih lanjut memicu kekhawatiran perang perdagangan.
Cryptocurrency seperti bitcoin, yang terdesentralisasi dan tidak didukung oleh pemerintah, adalah aset yang sangat tidak stabil.
Charles Hayter, chief executive CryptoCompare, mengatakan bahwa investor kemungkinan akan melarikan diri ke investasi yang lebih aman karena kekhawatiran proteksionisme terus berlangsung.
"Dalam skema besar, cryptocurrency terletak di ujung spektrum yang sangat berisiko dan untuk masa-masa uang panas," Hayter mengatakan kepada CNBC melalui email, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis (5/4/2018).
"Isyarat perang dagang menempatkan sedikit ketakutan ke dalam aksi campuran dan seperti yang kita semua bahwa sekarang pasar berkorelasi dalam berbagai periode tergantung pada faktor luar," pungkasnya.
Bitcoin mengalami yang terburuk sejak awal tahun ini, turun 48 persen selama kuartal pertama. Mata uang cryptocurrency mencapai level tertinggi sepanjang masa mendekati $20.000 pada bulan Desember.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo