Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISS Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

ISS Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan penyedia layanan fasilitas terpadu PT ISS Indonesia mengaku siap menghadapi revolusi industri 4.0. Secara garis besar, revolusi industri 4.0 mengintegrasikan dunia online dengan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama.

"Revolusi industri 4.0 bukan sesuatu yang negatif, malah lebih banyak positifnya. Kita lihat sebenarnya, lewat industri 4.0 akan mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Presiden Direktur & CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan saat menghadiri seminar "Human Resources Challenges in Industry 4.0" yang diselenggarakan Warta Ekonomi di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Terkait kekhawatiran hilangnya lapangan pekerjaan sebagai dampak industri 4.0, Elisa pun menampiknya. Menurut dia, perseroan hingga kini masih eksis meskipun menghadapi tantangan di era digiital saat ini.

"Kenyataannya tidak demikian. Kami masih bertumbuh double digit dalam tiga tahun terakhir. Jumlah customer memang menurun dari 5.000-an sekarang hanya 1.000. Tapi, kita mendapat customer yang lebih besar," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian resmi meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap atau peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan roadmap tersebut merupakan bentuk kesiapan Indonesia memasuki era digital pada 2030. Penyusunan Making Indonesia 4.0 pun turut melibatkan kementerian lainnya.

"Implementasi Industri 4.0 akan membawa peluang besar untuk merevitalisasi sektor manufaktur nasional dan menjadi akselerator dalam mencapai visi Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada 2030," kata Airlangga.

Salah satu strategi Indonesia memasuki Industri 4.0 ialah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri Tanah Air. Adapun kelima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, serta industri tekstil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: