Presiden Korsel Bakal Tatap Muka dengan Kim Jong Un untuk Pertama Kalinya
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in akan menyambut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Jumat (27/4/2018), sebuah penyebarangan dari pihak Korea Utara yang terakhir untuk melintasi garis demarkasi militer dalam rangka memasuki Korea Selatan untuk pertemuan pertama antara kedua belah pihak dalam lebih dari satu dekade, pejabat tinggi Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Penjaga kehormatan Korea Selatan kemudian akan mengawal para pemimpin untuk upacara penyambutan di sebuah plaza di Panmunjom, desa perbatasan tempat KTT akan diadakan, kepala staf kepresidenan Selatan, Im Jong-seok, mengatakan kepada media dalam sebuah briefing.
Dialog resmi antara Kim dan Moon akan dimulai pada pukul 10:30 pagi (0130 GMT) di Peace House di Panmunjom, satu jam setelah Kim dijadwalkan menyeberangi perbatasan pada pukul 9:30 pagi (0030 GMT).
"KTT ini akan lebih fokus pada isu denuklirisasi dan mengamankan perdamaian yang sifatnya permanen," tutur Im pada hari Kamis (26/4/2018), sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (26/4/2018).
"Saya merasa Korea Utara mengirim pejabat militer kunci mereka ke pertemuan puncak karena mereka juga, percaya denuklirisasi dan perdamaian adalah penting," tambahnya.
Kim akan ditemani oleh sembilan pejabat, di antaranya adalah saudara perempuannya, Kim Yo Jong, yang memimpin delegasi Korea Utara ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada bulan Februari dan Kim Yong Nam, kepala negara bagian Korea Utara.
Selain itu, akan ada Kim Yong Chol, eks kepala intelijen dan Choe Hwi, ketua panel olahraga. Korea Utara juga mengirim atlet ke Olimpiade Musim Dingin lalu.
Kim Yong Chol sebelumnya adalah kepala Biro Umum Pengintaian, sebuah badan intelijen militer Korea Utara. Korea Selatan telah menyalahkan tenggelamnya Cheonan, kapal korvet angkatan laut Korea Selatan.
Dalam delegasi Korea Utara turut hadir adalah Ri Su Yong, anggota politburo Utara dan Ri Myong Su, kepala staf umum Tentara Rakyat Korea.
Para menteri dalam perjalanan itu termasuk menteri pertahanan Pak Yong Sik, dan menteri luar negeri Ri Yong Ho, dan juga ujung tombak resmi upaya reunifikasi damai antar Korea, Ri Son Gwon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo