Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama saingannya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena inflasi mendekati target Federal Reserve AS, memberikan sinyal potensial untuk kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, tidak termasuk makanan dan energi, pengukur inflasi utama yang disukai oleh Federal Reserve, naik 1,9 persen dalam 12 bulan hingga Maret, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Senin (30/4/2018).
Angka itu hampir menyamai target 2,0 persen The Fed. Sementara itu, pendapatan dan belanja pribadi AS masing-masing naik 0,3 persen dan 0,4 persen pada Maret, laporan data yang sama menunjukkan.
Kenaikan inflasi datang sehari sebelum pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS yang dimulai pada Selasa waktu setempat.
Para analis memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya tak berubah ketika mereka mengakhiri pertemuan mereka pada Rabu (2/5), tetapi para pengatur suku bunga dapat memberi sinyal bahwa mereka siap untuk menaikkan suku bunga pada Juni.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,31 persen menjadi 91,828 di akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2081 dolar AS dari 1,2123 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3749 dolar AS dari 1,3784 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7529 dolar AS dari 0,7581 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,29 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,03 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9907 franc Swiss dari 0,9879 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2841 dolar Kanada dari 1,2834 dolar Kanada. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: