PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jika melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak menyerutkan niat perusahaan-perusahaan untuk mencari pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
"Karena rencana IPO itu bukan rencana sehari, tetapi rencana yang sudah diputuskan bertahun-tahun dan minat pembelinya juga sudah ada," ujarnya.
Pasalnya, lanjut Samsul, jika kondisi industri pasar modal bukan sepenuhnya disebabkan sentimen yang datang dari dalam negeri, tetapi dipengaruhi kebijakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Kalau dilihat, penurunan saham diimbangi dengan masih masuknya dana investor yang masuk untuk mengakumulasi saham-saham yang telah turun," jelasnya.
Ia menilai bila fundamental ekonomi nasional masih terjaga, sejumlah data yang telah diumumkan juga terbilang masih baik. Pemerintah tentu akan terus berupaya untuk menjaga perekonomian nasional tetap baik atau kondusif.
Namun, sentimen mengenai teror yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dapat mengganggu persepsi investor untuk berinvestasi.
"Investor sebenarnya sudah cukup imune dengan kondisi itu, tetapi kan harapan kita ini bisa diatasi secepatnya oleh pihak keamanan agar investor nyaman untuk investasi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah