Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demiz Dorong Ormas Keagamaan Ciptakan Pelaku Usaha

Demiz Dorong Ormas Keagamaan Ciptakan Pelaku Usaha Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar atau Demiz mendorong ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) agar menciptakan pelaku wirausaha muda bukan hanya mensyiarkan agama.

"Saya harapkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok ini juga menciptakan para wirausahawan yang baru karena jaringan NU sangatlah besar. Ini pasar, NU harus memanfaatkan jaringannya sendiri di masyarakat," kata Deddy Mizwar dalam siaran persnya, Senin (21/5/2018).

Pada Minggu (20/5) malam, Demiz mendatangi kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, dan diterima jajaran pengurus organisasi keislaman terbesar di Indonesia tersebut.

Demiz mengatakan banyak hal yang didiskusikan, yang intinya membangun Jawa Barat ke depan khususnya dalam penguatan syiar Islam.

Dia menegaskan penguatan moral melalui keagamaan ini sangat penting dilakukan, khususnya bagi generasi muda, mengingat Indonesia tengah menghadapi era bonus demografi pada 2030.

"Maksud kedatangan saya ke sini, kita sama sama membahas Jawa Barat ke depannya seperti apa, khusunya di bidang keagamaan. Insyaalloh jika saya ditakdirkan jadi gubernur, kan udah enak nanti kerjasamanya, bagaimana peran PCNU atau NU nanti," ujar Demiz.

Namun seharusnya, lanjut dia, ada atau tidak ada dirinya di lingkup pemerintahan, peran NU harus tetap besar, khususnya dalam membuka akses pendidikan ummat.

"Karena PCNU adalah modal sosial untuk pendidikan ummat," katanya.

Kerja sama dengan NU, lanjut dia, tinggal melanjutkan saja seperti yang sudah dijalani, seperti bantuan pembangunan kobong atau pondokan santri di pesantren, ruang kelas baru, pengembangan madrasah diniyyah, dan lainnya.

Itulah kenapa, kata Demiz, salah satu program prioritas Jawa Barat 2018-2023, yang dicanangkan diri bersama pasangannya, Dedi Mulyadi, adalah kewirausahaan, sertifikasi dan uji kompetensi bagi pekerja.

"Terlebih masyarakat Jawa Barat termasuk Indonesia secara keseluruhan hingga saat ini masih terbilang rendah dalam rasio jumlah pengusaha," katanya.

Idealnya, menurut Demiz, rasio pengusaha di sebuah megara minimal empat persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan sedangkan jumlah pengusaha Indonesia masih di angka tiga persen.

"Rasul saja pengusaha, usia 25 tahun sudah kaya raya, bisa melamar Siti Khadijah dengan mahar 100 ekor unta. Tapi kenapa kebanyakan masyarakat kita masih mengejar jadi pekerja," katanya.

Padahal sumber daya alam Indonesia, apalagi Jawa Barat, sangatlah subur. "Kita itu makan rambutan aja, lalu bijinya kita buang, minggu depan sudah tumbuh. Kenapa wirausahawan kita susah tumbuh," katanya.

Oleh karena itu dirinya membidik generasi muda, termasuk yang dikelola ormasinasi NU, untuk didorong menjadi pelaku-pelaku wirausaha dengan program prioritas yang telah direncanakannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: