PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), melalui entitas anaknya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), menunjuk Toyo Engineering Corporation (Toyo) dan Inti Karya Persada Tehnik (IKPT, entitas anak Toyo Indonesia) sebagai kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (EPC) untuk pabrik Metil Tert-Butil Ether (MTBE) berkapasitas 127,000 ton/tahun dan pabrik Butene-1 berkapasitas 43,000 ton/tahun. Pabrik-pabrik ini akan dibangun di areal kompleks petrokimia yang ada di Cilegon, Banten, dan akan menjadi pabrik MTBE dan Butene-1 pertama di Indonesia.
Presiden Direktur CAP. Erwin Ciputra, menuturkan, dengan kapabilitas dan pengalaman kerja yang luas di Indonesia, pihaknya yakin Toyo dan IKPT dapat menyelesaikan pekerjaan EPC dengan tepat waktu.
"Proyek ini memungkinkan kami untuk menciptakan nilai tambah dari produk sampingan, sembari mengamankan komponen kunci bahan baku untuk pabrik polyethylene kami,” ujar Erwin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (3/6/2018).
Pabrik dengan total investasi mencapai US$114 juta ini diharapkan mulai berproduksi secara komersil pada kuartal ketiga tahun 2020.
Toyo akan bertanggung jawab untuk sisi teknis dan peralatan yang diimpor, sementara IKPT akan bertanggung jawab untuk perincian teknis, peralatan lokal, dan konstruksi.
Pabrik ini akan menggunakan teknologi CDMtbe, Hidrogenasi Selektif BASF, dan teknologi Pemisahan Butene-1 dari CB&I,
Pabrik-pabrik baru ini akan menyerap Raffinate-1, produk sampingan dari unit Butadiene yang sudah ada, untuk dijadikan bahan baku. Produksi dari MTBE akan dijual ke market pengolahan bensin, sementara Butene-1 akan digunakan untuk kebutuhan internal di pabrik Polyethylene CAP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu