Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, memberikan teguran kepada Wali Kota Makassar, M Ramdhan 'Danny' Pomanto atas sikapnya yang merayakan kemenangan kotak kosong pada pilkada serentak 2018. Sumarsono yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri menyampaikan tidak selayaknya Danny melakukan euforia kemenangan kotak kosong. Sebab, sebagai Wali Kota Makassar, Danny harusnya mengayomi seluruh rakyatnya.
Sumarsono mengaku sangat menyayangkan beredarnya video euforia perayaan kemenangan kotak kosong versi hitung cepat yang dilakukan oleh Danny. "Dari video yang beredar kita akan memberikan peringatan bagi Danny mengingat ia sebagai Wali Kota Makassar harus menjaga iklim kondusif. Harusnya ya menghindari euforia dan ini yang sangat saya sayangkan," kata Sumarsono, dalam keterangan persnya, Jumat (29/6/2018).
Menurut Sumarsono, bila Danny tidaklah berstatus Wali Kota Makassar tentu akan berbeda halnya. Termasuk apabila ia masih berstatus kandidat. Namun, saat ini statusnya bukan lagi kandidat setelah didiskualifikasi. Danny kini kembali aktif sebagai Wali Kota Makassar yang idealnya mengayomi seluruh elemen masyarakat.
Sumarsono mengimbuhkan teguran kepada Danny telah direspons. Wali Kota Makassar itu sudah mengerti dan memohon maaf. "Saya sudah menegur Danny dan dia sudah mengakui kesalahannya, meminta maaf. Saya sudah ingatkan, dia menerima dan dia tidak ngeyel kalau di tegur. Seandainya dia ngeyel baru kita akan berikan teguran keras melalui tertulis," tegasnya.
Pada Pilwalkot Makassar 2018, Danny yang berstatus petahana diketahui didiskualifikasi. Itu membuat pesta demokrasi itu hanya diikuti pasangan calon tunggal yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi melawan kotak kosong. Sejauh ini, kotak kosong unggul versi quick count. Namun, kubu Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi mengklaim unggl versi real count berbasis C1.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: