Pangsa perekonomian Sumatera Utara masih terkonsentrasi di kawasan pantai timur dengan pangsa sebesar 70,6%. Sementara itu, ketimpangan perekonomian juga tercermin dari persentase penduduk miskin yang masih berpusat di area kepulauan.
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut Arief Budi Santoso mengatakan dalam hal ini, pemerintah telah berupaya untuk mengatasi kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan dengan mengoptimalkan penyaluran dana desa.
"Alokasi Dana Desa Sumatera Utara di tahun 2018 telah meningkat 26% dari realisasi di tahun 2017 dan telah secara merata tersebar di keempat wilayah Sumatera Utara," katanya, Jumat (29/6/2018).
Dikatakannya, pada triwulan I 2018, realisasi dana desa dinilai cukup baik, yaitu 14,7% dari total pagu, meningkat dari tahun sebelumnya.
"Penggunaan dana desa dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan desa dan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Namun, pemanfaatan ini tidak akan sukses tanpa adanya transparansi, peran masyarakat, leadership, dan fokus penggunaan dana Desa.
"Di Sumatera Utara sendiri, telah banyak desa yang menjadi contoh kesuksesan pemanfaatan dana desa. Desa Sifaoroasi, Nias fokus memanfaatkan alokasi dana desa untuk pembangunan infrastruktur penahan longsor di daerah rawan dan perbaikan jalan sehingga dapat meminimalisir bencana serta memperlancar arus distribusi barang dan jasa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: