Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Karet Anjlok Bikin Petani Lebak Tak Tenang

Harga Karet Anjlok Bikin Petani Lebak Tak Tenang Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Lebak -

Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengeluhkan harga karet lump anjlok dari Rp10.000 menjadi Rp4.500 per kilogram.

"Kami berharap harga karet bisa kembali normal," kata Murod (45) seorang petani karet warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Sabtu (30/6/2018).

Karet lump adalah getah karet langsung dari pohon dan dari pohon cuma dilakukan proses pengolahan dengan dibersihkan. Anjloknya harga karet di pasaran tentu petani terpukul dan mengalami kerugian sehingga banyak pohon karet ditebang untuk dijadikan bahan palet kayu. Selama ini, produksi perkebunan karet tidak menjadikan andalan ekonomi petani.

Padahal, sebelumnya produksi karet meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Kehidupan ekonomi petani sangat baik karena harga karet lump sebesar Rp10.000/Kg.

"Kami merugi jika harga Rp4.500/kg, karena tidak sebanding dengan biaya produksi," katanya.

Menurut dia, pihaknya saat ini terpaksa mengurangi tenaga pengambil getah karet (nyadap) akibat anjloknya harga karet itu. Bahkan, petani di sini banyak yang memberhentikan tenaga pengambil getah karet. Selain itu juga produksi karet menurun dari lima kuintal kini menjadi dua kuintal per minggu seluas satu hektare. Sebagian besar perkebunan karet di wilayahnya sudah berkurang produksinya.

"Kami yakin dua tahun ke depan jika harga karet lump anjlok dipastikan petani beralih menjadi buruh bangunan," katanya.

Begitu juga petani lainnya, Cecep (50) warga Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan anjloknya harga karet tersebut karena permintaan pasar dunia berkurang setelah adanya penggunaan karet sintesis.

"Kami berharap harga karet kembali Rp10.000/Kg sehingga petani tidak dirugikan," katanya.

Berdasarkan data jumlah areal perkebunan karet di Kabupaten Lebak mencapai 11.200 hektare dan dapat menyerap tenaga kerja lokal sekitar 250.000 orang.

"Saya yakin harga karet kedepan kembali naik," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna. (HYS/Ant)
 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: