Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Kementan Soal Naiknya Harga Daging Ayam

Kata Kementan Soal Naiknya Harga Daging Ayam Pedagang melayani pembeli daging ayam potong di pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Kamis (14/5). Permintaan ayam potong pada hari perayaan tradisi meugang Aceh meningkat hingga 100 persen dariapda hari biasa sehingga mendorong kenaikan harga mencapai Rp70.000 per ekor dari harga biasanya Rp45.000 per ekor. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian meyakini harga daging ayam ras akan segera normal kembali, karena produksinya mencukupi kebutuhan.

Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHP) Kementan Fini Murfiani dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (25/7/2018), mengatakan kenaikan harga daging ayam yang mencapai Rp37.000 sampai Rp40.000 per kg, bukan karena pasokan yang menurun, melainkan adanya peningkatan permintaan yang cukup tajam dan berlangsung lama.

"Hasil pemantauan petugas Kementan di beberapa pasar, walaupun sempat terjadinya kenaikan harga daging ayam. Namun, karena pasokannya cukup, terbukti harga daging ayam berangsur-angsur turun ke kondisi normal," katanya.

Fini menjelaskan saat ini rata-rata konsumsi daging ayam ras mencapai 11,5 kg per tahun.

Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 265 juta jiwa, maka kebutuhan daging ayam ras selama 2018, adalah 3,05 juta ton/thn.

Totak konsumsi tersebut sudah memperhitungkan kenaikan permintaan pada hari raya dan tahun baru nanti.

Sementara itu, jumlah produksi daging ayam ras selama 2018 diperkirakan mencapai 3,56 juta ton, sehingga sebenarnya ada surplus pasokan sekitar 500 ribu ton.

Rini melanjutkan tanpa memperhitungkan sisa stok tahun lalu, selama Januari-Juni 2018, realisasi produksi daging ayam ras telah mencapai 1,8 juta ton, sementara kebutuhan yang dipenuhi sebanyak 1,54 juta ton.

"Maka, dalam enam bulan ini juga mengalami surplus daging ayam ras sekitar 260 ribu ton," katanya.

Ia mencontohkan harga daging ayam di Jawa Tengah pada Senin (23/7) terpantau Rp35.000/kg atau turun tipis 2,23 persen dari hari sebelumnya Rp35.800/kg.

Harga ayam ras hidup di tingkat produsen juga sudah normal yakni Rp23.000/kg.

Di Jawa Timur, harga daging ayam ras terpantau juga turun tipis 0,11 persen dari Rp35.940/kg menjadi Rp35.900/kg.

Selanjutnya, harga daging ayam di Lampung sudah sebesar Rp34.000/kg dan bahkan di Sumatera Barat hanya Rp29.600/kg.

Sebaliknya, harga daging ayam di DKI Jakarta masih antara Rp36.000 sampai Rp37.000 per kg.

Namun dengan pasokan yang cukup, Feni meyakini dalam beberapa hari harga daging ayam akan semakin stabil.

Menurut dia, produksi daging ayam juga tidak akan terganggu karena masalah ketersediaan pakan, mengingat produksi jagung dalam negeri pada 2018 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Produksi jagung tahun ini bisa mencapai 29,5 juta ton atau meningkat dari tahun 2017 sebanyak 28,9 juta ton. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan kurangnya pasokan jagung dalam negeri sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pakan, bahkan berlebih," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: