Samsung Electronics Co. Ltd meluncurkan Global Startup Acceleration Program (GSAP) di Indonesia. Program tersebut merupakan sebuah program pembinaan bagi para mahasiswa maupun usia pekerja yang sedang merintis usaha startup kurang dari dua tahun.
"Harapannya tentu agar bisnis mereka dapat membuka lebih banyak lapangan kerja, memperkuat ekonomi negara, dan mendukung misi pemerintah dalam menghasilkan 1.000 startup digital di tahun 2020," papar President Samsung Electronics Indonesia JaeHoon Kwon dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/7/2018).
Sesi pembinaan dalam Samsung GSAP 2018 ini dilaksanakan di Yogyakarta, dari 23-27 Juli 2018, melibatkan 32 relawan karyawan Samsung sebagai mentor dan 23 tim startup yang terpilih dengan total 63 peserta dari Jakarta, Medan, Bandung, Surakarta, Semarang, dan Yogyakarta.
Di akhir pelatihan, tiga startup dengan ide pengembangan terbaik akan dipilih untuk mendapatkan pembinaan lanjutan secara online selama enam bulan dan berkesempatan mengikuti kompetisi berskala Asia Pasifik dan Oceania, bersaing dengan negara lain seperti India, Malaysia, dan juga Afrika Selatan.
Kepedulian Samsung akan pertumbuhan kualitas startup di Indonesia ini sejalan dengan gerakan nasional 1.000 startup digital yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Juni 2016 untuk membuat Indonesia menjadi titik fokus ekonomi digital di Asia.
Akan ada empat negara yang menjadi tujuan program GSAP tahun ini dan implmenetasinya di Indonesia dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Universitas Gajah Mada yang juga menjadi tuan rumah selama proses pembinaan berlangsung.
Program GSAP ini juga mendapat dukungan positif dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang turut serta dalam proses pemilihan tiga startup terbaik.
"Kami percaya pelatihan seperti ini dapat membantu startup membangun fondasi yang kuat sehingga dapat membuka kesempatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Saya percaya, startup Indonesia dapat menjadi world class dengan melakukan kolaborasi antarnegara, inkubator, dan mentor internasional," ujar Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: